Kolaborasi Antara Kuas Dan Tombol
Senin, April 15, 2019
Tulis Komentar
Antara dunia seni rupa dan dunia internet dalam tulisan saya kali ini merupakan bentuk pengejawantahan dari kutipan judul diatas, di sini saya akan mencoba menguraikan tujuan dari penulisan judul untuk memberikan gambaran dari dua aktifitas yang sama sekali berbeda yang saya geluti, di mana satu sama akan selalu bersinggungan dan selalu saling melengkapi dalam ruang lingkup kehidupan saya. Di mana antara profesi dengan kegiatan atau hobi akan selalu ada keterkaitan untuk saling melengkapi untuk mencapai satu tujuan.
Kenapa pelukis yang kedehariannya memegang kuas, bersibuk ria dalam urusan dunia pencet tombol... adalah mungin salah satu dari pertanyaan yang kira-kira terlintas dalam pikiran, kenapa tidak cari jasa profesional dibidangnya dan kita hanya fokus pada kegiatan melukis, apa tidak menyita waktu mengurangi produktifitas dalam berkarya sebagi seorang perupa? Dalam prakteknya pertanyaan tersebut ada benarnya, dan juga hal itu memang ada pengaruhnya, bahkan bisa dibilang cukup besar. Namun menurut saya hal itu sangat harus di lakukan, untuk menunjang profesi dalam kaitanya dalam dunia utak-atik komputer atupun internet untuk keperluan sendiri. Saya tidak bisa mengandalkan jasa orang lain karena kertebatasan, dan mau tidak mau harus belajar sendiri secara mandiri di wilayah dunia komputer atupun yang bersifat online yaitu internet yang dulu pernah saya acuhkan. Seiring perkembangan dunia teknologi digital akan selalu menjadi kebutuhan yang harus disadari manfaatnya dalam dunia profesi seperti saya geluti, sebagai perupa lukis di era sekarang ini.
Apa yang mendasari saya menulis tentang Kolaborasi Antara Kuas Dan Tombol, dikesempatan yang baik ini saya menarik beberapa pengalaman dari masa lalu, betapa sulitnya hidup tanpa pengetahuan tentang dunia "tombol'' selalu minta bantuan atupun membayar jasa pada orang lain,akibatnya terus terang saya merasa begitu bodoh apalagi sengaja dibodohi sama penyedia jasa tersebut, Coba seumpama saya bisa lakukan sendiri hanya pikiran itu saja yang terlintas dalam benak.
Seperti cotohnya soal cari jasa edit foto karya buat pameran, hanya sebatas mengatur gelap dan terang serta mengatur resolusi dan memotong ukuran foto, saya harus membayar 15.000 perak hanya untuk satu foto. itupun hasilnya masih mengecewakan....oowh. Coba kalau disuruh cropping atau memotong foto yang ruwet dan aneh-aneh bisa berapa ribu perak. Jika kita sudah bisa melakukan sendiri baru merasakan hal-hal tersebut tidaklah seheboh seperti gaya dari penyedia jasa tersebut he he he, Dan banyak lagi contoh pembodohan-pembodohan yang saya terima, kali ini saya curahkan ke dalam tulisan sebagai bahan uneg-uneg, pasti sahabat sekalian bisa ketawa-ketiwi membaca tentang pengalaman saya ini he he he.
Maka dari itu sebagai seorang yang berprofesi sebagai pelukis saya berusaha meluangkan waktu untuk belajar tentang dunia utak-atik komputer dan internet sebagai penyaluran hobi guna untuk belajar, walupun hanya untuk diri sendiri merupaan langkah yang saya anggap sangat berguna dikemudian hari.Sebab dunia seni rupa tanpa memiliki beranda depan berupa dunia komputer/internet akan terasa pincang pada era informasi sekarang ini. Dalam budaya membaca di internet ilmu pengetahuan justru lebih cepat, mudah dan murah pula kita dapatkan bahan pertimbangan untuk ide/gagasan dalam ungkapan rasa ke dalam media seni tentunya. Semuanya tegantung kepada setiap individu yang menyikapi dalam hal ini. Maka dari itu dunia tombol bukanlah dunia yang hanya didominasi oleh para kaum berdasi dan rapih saja. Seperti ada ungkapan seperti di bawah ini,
"Pelajaran macam apa yang sulit untuk dipelajari, semuanya mungkin asal dengan keyakinan dan kegigihan."Untuk akhir kata dari tulisan ini ,saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya, sekiranya ada yang tak berkenan tolong dimaklumi atas segala bentuk kekurangannya, seperti ungkapan "tak ada gading yang tak retak'' dan selamat berkarya.
Belum ada Komentar untuk "Kolaborasi Antara Kuas Dan Tombol"
Posting Komentar