tag:blogger.com,1999:blog-80085413529805404642024-03-14T18:07:54.516+08:00Wayan Danu - Proses Kreativitas Seni LukisWayan Danu - Blog-Tentang Proses Kreativitas Berkarya Seni Lukis Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.comBlogger45125tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-26289880611280680042020-04-02T22:53:00.009+08:002021-01-24T22:51:25.598+08:00 Awal Dari Proses Pencarian Jati Diri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-dEzov4G7wJs/Xo87ehJGcXI/AAAAAAAAKaE/BNyEs5XVaCUlAhM0O8OE1GNMHyRoFwF8ACLcBGAsYHQ/s1600/Awal%2BDari%2BProses%2BPencarian%2BJati%2BDiri.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="awal-dari-proses-pencarian-jati-diri" border="0" data-original-height="719" data-original-width="827" height="276" src="https://1.bp.blogspot.com/-dEzov4G7wJs/Xo87ehJGcXI/AAAAAAAAKaE/BNyEs5XVaCUlAhM0O8OE1GNMHyRoFwF8ACLcBGAsYHQ/s320/Awal%2BDari%2BProses%2BPencarian%2BJati%2BDiri.jpg" title="Awal Dari Proses Pencarian Jati Diri" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i><br /></i></b>
<b><i>Siapakah diri kita?</i></b><br />
Adalah suatu pertanyaan pada diri sendiri mengenai peran/eksistensi kita dalam kehidupan di masyarakat. Dalam memahami hal tersebut bukanlah hal yang sepele, jelas begitu banyak hal-hal yang yang harus dilalui, bahkan memerlukan perenungan dan segala macam motif pertimbangan dalam menjalankan ketegasan pilihan dalam menentukan jalan hidup.<br />
<br />
<b><i>Seorang pelukis.</i></b><br />
Kali ini bagimana saya mengutarakan tentang pendapat pribadi menyangkut pemilihan judul sebagai inti dari tujuan penulisan, apa yang melatar belakangi untuk membuat catatan tentang hidup yang saya jalani hingga sekarang ini yang masih dan tetap sebagai seorang yang berkecimpung dalam dunia seni rupa katakanlah sebagai seorang pelukis. Alur kehidupan sungguhlah sangat mesteri bagi kita hanya Tuhan yang tahu. Terlepas dari hal tersebut kita pastilah dapat menarik benang merahnya untuk pedoman kuat untuk mengetahui potensi kita ke jalan selanjutnya sebagiai jawaban dari sebuah proses pencarian jati diri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam hal memilih atau menetapkan arah yang jelas memang dibutuhkan suatu keberanian, seperti saya lakukan terlepas dari apapun konsekuensi dari pilihan tersebut saya tetap harus yakini sebagi jalan terbaik. Sebagai orang yang berbekal keterampilan dalam teknik seni lukis terkadang masih ragu menyebut atu mencetuskan diri sebagai seniman seni lukis, kenapa begitu? alasannya kita masih memandang predikat sebagai <u>pelukis </u>masih tahap impian. Karena pikiran kita masih ada beban dalam memilih dari sekian banya propesi yang lain yang lebih menguntungkan dari segi finansial dan peluang kesejateraan hidup tentunya, ngertikankan maksud saya? Apakah hidup sebagai pelukis tidak menjanjikan seperti itu?... jawabnya tergantung kita, sejauh mana kita berusaha dalam menjalaninya, kata orang "hasil sangat jarang menghianati usaha" he he he... </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Awal dari niatan saya dalam menulis topik ini berawal tanpa sengaja menemukan sebuah karya lukisan di atas tegeletak dalam gudang. Ya ya..lukisan itu adalah lukisan yang pertama kali saya buat pada tahun 1993 silam, waktu pertama kali belajar di Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Apa keistimewaan karya tersebut? Memang karya tersebut masih begitu polos tak ada menariknya sama sekali, baik dari segi warna maupun bentuk yang terkandung didalamnya, warna kusam juga bentuknya juga kurang jelas.Tapi, ada tetapinya juga lho...bagi saya karya ini adalah karya yang bersifat sangat inspratif, bagi kehidupan saya dalam berkesenian. Dan saya pikir karya jelek di atas adalah awal dari karya karya yang lainnya,dilihat dari dari segi napas ataupun gendernya saya pikir, dan data karya ini saya dapat hadirkan sebagi berikut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div>
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid rgb(177, 193, 206); padding: 10px; t-align: left;">
<i>Judul : Terpuruk</i><br />
<i>Ukuran : 80cm x 80cm</i><br />
<i>Media : Mixed Media (media campuran)</i><br />
<i>Tahun : 1993</i></div>
<br /><div style="text-align: justify;">Dalam hal proses karya ini begitu panjang alias selalu ada perubahan hingga ketebalan cat sempat bikin pusing,ada perasaan yang tak pernah puas dan terus di revisi hinga ada unsur kayu, dan kertas masuk.</div><div style="text-align: justify;">Dan paling radikalnya hingga kanvasnya sengaja terlubangi ha ha ha.... </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah itulah namanya proses dalam mencari apa yang diinginkan dalam berkarya hingga tahap-tahap klimaknya. Oleh sebab itu lukisan dengan judul "Terpuruk" merupakan karya yang memberi saya arti pemahaman diri ataupun seperti kaliamat "<a href="https://wdanu.blogspot.com/2020/04/awal-dari-proses-pencarian-jati-diri.html">Awal Dari Proses Pencarian Jati Diri</a>" dalam hal berkarya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kembali dari pembahasan sebelumnya bahwa sikap maupun ketegasan dari dalam diri untuk tidak ragu ragu lagi dalam melihat diri sebagai seorang pelukis tentulah musti dibarengi dengan cara pandang dan karakter diri dalam memahaminya, siapakah diri kita.. tugas yang harus dipikul ke depan merupakan kesadaran dan tanggung jawab dalam menjalani kehidupan sebagai seorang pelukis. Bagi saya menjadi seorang pelukis yang seutuhnya tidaklah gampang seperti dibayangkan, perlu ketabahan serta keyakinan dari dalam diri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah hanya segitu yang bisa saya sampaikan dalam tulisan ini semoga bisa membantu, jangan lupa tetap dan terus berkarya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-29839005129121694162020-01-17T00:58:00.001+08:002020-03-01T00:41:12.444+08:00Melangkah Dalam Pekatnya Malam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-KKWPoZUeUts/XlZ7oL0wfFI/AAAAAAAAKH0/pEToWuxnuN0tXt9r3BD442J9V-Ghdz5RACLcBGAsYHQ/s1600/Melangkah%2Bdalam%2BPekatnya%2BMalam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="melangkah-dalam-pekatnya-malam" border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-KKWPoZUeUts/XlZ7oL0wfFI/AAAAAAAAKH0/pEToWuxnuN0tXt9r3BD442J9V-Ghdz5RACLcBGAsYHQ/s320/Melangkah%2Bdalam%2BPekatnya%2BMalam.jpg" title="Melangkah dalam Pekatnya Malam" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-78471739915458923772019-12-12T00:51:00.000+08:002020-07-14T23:49:21.331+08:00Persembahan Tawur Kesanga<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-TVcINSx65Vc/XfE_viOx-MI/AAAAAAAAJwE/LYGPDe7HSiIafqMdcMkJ86P1BzTYa3xfQCLcBGAsYHQ/s1600/Persembahan%2BTawur%2BKesanga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="persembahan-tawur-kesanga" border="0" data-original-height="640" data-original-width="339" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-TVcINSx65Vc/XfE_viOx-MI/AAAAAAAAJwE/LYGPDe7HSiIafqMdcMkJ86P1BzTYa3xfQCLcBGAsYHQ/s320/Persembahan%2BTawur%2BKesanga.jpg" title="Persembahan Tawur Kesanga" width="168" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumpa lagi para sobat seni dalam blog Wayan Danu yang senantiasa berusaha selalu update dengan menampilkan karya-karya seni lukis yang siap untuk di ulas. Dalam kesempatan ini saya tampilkan sebuah karya dengan kategori <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_73.html" target="_blank">3 dimensional</a> yang berjudul "Persembahan Tawur Kesanga"<br />
Apa itu Persembahan Tawur Kesanga? pastinya sobat yang belum tahu pastilah bertanya arti dari judul tulisan ini, untuk itu saya mencoba akan menjelaskan secara singkat makna dari ungkapan judul diatas. Persembahan tawur kesanga adalah sebuah sebuah ritual adat dari agama Hindu yang ter warisi secara turun temurun di daerah Bali merupakan tempat kelahiran saya. Setiap tahun akan selalu dirayakan yang merupakan rangkaian dari hari raya Nyepi. dimana tawur kesanga selalu dilaksanakan di setiap wilayah desa adat setempat diseluruh Bali.<br />
<br />
Makna dari upacara atupun ritual ini adalah persembahan ataupun korban suci untuk keselamatan untuk semua para penghuni semua jagat raya ini dengan beserta isinya, semoga selamat dan sejatera dalam lindungan Tuhan /Ida Shanghyang Widhi Wasa. Dalam upacara ini biasanya warga dari setiap desa adat biasanya melakukan dengan berbagai cara menurut kebiasan wilayahnya masing-masing. Kalau di tempat saya biasanya memotong binatang sapi sebagai yadnya/korban suci, sisa dari dagingnya dibagikan untuk semua warga yang merayakannya. Ya itu hanya cerita singkatnya dan saya tidak mau menulas terlalu dalam tentang pelaksanaan tawur kesanga ntar sampai kelupaan mengulas karya seni lukisnya sendiri he he he.<br />
<br />
<b>Terus apa pula korelasi dengan karya ini?</b><br />
Jadi hubungan antara karya dengan pengertian yang yang telah saya paparkan diatas, dimana kita sebagai bagian dari masyarakat yang yang "berkeyakinan" sudah barang tentu ada pengaruh nilai -nilai yang tertanam dan membenam sebegitu dalam pada suatu pola pemahaman yang bersifat teologis. Dan faktor tersebut pula mengalir pengaruh warna serta rasa ke dalam batin. Kerinduan juga kepasrahan pada Tuhan merupakan motif yang lebih diusung pada kelahiran/ proses penciptaan karya yang yang rada-rada bernuansa instalasi Dan mengenai catatan dari karya akan saya cantumkan dibawah ini.<br />
<br />
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
<i>Judul : Persembahan Tawur Kesanga</i><br />
<i>Ukuran : 300cm x 95cm</i><br />
<i>Media : Mixed Media (media campuran)</i><br />
<i>Tahun : 2001</i></div>
<br />
<b>Alat dan bahan</b><br />
Mengenai alat dan bahan pada karya ini tentunya tidak bergerak jauh dari karya yang sebelumnya yang pernah saya tampilkan pada postingan dalam blog ini. Biasanya dan selalu menjadi ciri khas dari bahan yang gunakan yakni barang/material bekas yang tak terpakai, untuk dimanfaatkan sebagai sarana ekspresi dalam wujud karya seni lukis.<br />
<br />
<b>Proses penciptaan</b><br />
pengumpulan material sebagai sarana ekspresi tentunya tidak terlewatkan dalam hal ini, mengingat bahan-bahan yang di perlukan perlu untuk dikumpulkan entah bahan-bahan terbuat dari unsur logam,kayu, kain, tanduk sapi dan pernak-pernik yang mendukung dalam penciptaan karya ini. Perlu juga kita mengamati atupun meneliti karakter dari sebuah unsur bahan tersebut apakah memang pantas dari segi kekuatan dan keharmonisannya bila kita campur antara satu dengan yang lainya. Bukan hanya sekedar tempel semata, maka diperlukan kecermatan dan daya imaginasi dalam membuat adonan ide dalam berkarya.<br />
<br />
Setelah bahan-bahan tersebut dirakit, baik dengan cara di paku ataupun dengan cara dibaut. Dilanjut dengan memberi cat dasar putih sebagai dasar warna langkah selanjutnya pewarnaan siap dilakukan dan penambahan-penambahan unsur lain dilakukan seiring proses ini berlangsung sampai klimaknya bahwa karya ini sudah dinyatakan selasai. Sebuah karya yang berjudul "<a href="https://wdanu.blogspot.com/2019/12/persembahan-tawur-kesanga.html" target="_blank">Persembahan Tawur Kesanga</a>" siap dipajang pada dinding atau tembok ruangan.<br />
<br />
Setelah kita lalui semua cerita diatas, atas perhatian sobat <a href="https://wdanu.blogspot.com/" target="_blank">Wayan Danu</a> yang sudi mampir saya ucapkan terimakasih, jikalau ada yang kurang jelas dalam penulisan mohan maaf dan sudilah kiranya memberi masukan dalam kolom kementar di bawah ini, selamat berkarya.
<br />
<br /></div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-81627333280918631252019-09-22T01:37:00.000+08:002020-06-18T14:21:11.280+08:00Mencoba Untuk Digital<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-EAibGKYSC3U/XlZ_cPGl1RI/AAAAAAAAKIQ/lQU76o2CBUYoV9WYSJtAMlC56qx7vwgaACLcBGAsYHQ/s1600/Mencoba%2BUntuk%2BDigital.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="mencoba-untuk-digital" border="0" data-original-height="300" data-original-width="400" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-EAibGKYSC3U/XlZ_cPGl1RI/AAAAAAAAKIQ/lQU76o2CBUYoV9WYSJtAMlC56qx7vwgaACLcBGAsYHQ/s320/Mencoba%2BUntuk%2BDigital.jpg" title="Mencoba Untuk Digital" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-73913613060726859472019-07-29T01:21:00.002+08:002020-07-14T23:55:35.498+08:00Dendam Dari Neraka Ke Tujuh<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-TP5EpklpmBY/Xk_nQy7wQCI/AAAAAAAAKGQ/BFPSfJaiS2s5JrUWKsg4NsbcXuwxUhYCQCLcBGAsYHQ/s1600/Dendam%2BDari%2BNeraka%2BKe%2BTujuh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="dendam-dari-neraka-ke-tujuh" border="0" data-original-height="553" data-original-width="500" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-TP5EpklpmBY/Xk_nQy7wQCI/AAAAAAAAKGQ/BFPSfJaiS2s5JrUWKsg4NsbcXuwxUhYCQCLcBGAsYHQ/s400/Dendam%2BDari%2BNeraka%2BKe%2BTujuh.jpg" title="Dendam Dari Neraka Ke Tujuh" width="361" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Seni merupakan manefestasi dari ungkapan yang terdalam dari rasa yang yang yang tertuang dalam media kreativitas dari sang kreatornya, untuk mengungkapkan gagasan atau ide dari pengalaman batin yang dikemas dengan nilai-nilai estetika. Ungkapan ini sebagai pembuka dari tinjauan ataupun uraian dari karya yang satu ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Karya lukisan ini berjudul: "Dendam Dari Neraka Ke Tujuh"<b> </b>yang akan kita bahas dalam kesempatan kali ini. Karya ini tergolong dalam kategori karya <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_73.html" target="_blank">tiga dimensional </a>bila<span style="text-align: left;"> kita lihat dan amati dari segi bentuknya yang mendekati jenis karya instalasi, walaupun masih dalam wilayah karya seni lukis yang pemajangannya masih dengan pola dengan cara digantungkan pada dinding tembok atau sebuah dinding. Mengenai data selengkapnya dari karya ini adalah sebagai berikut.</span></div>
<br />
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
<i>Judul : Dendam Dari Neraka Ke Tujuh</i><br />
<i>Ukuran : 222cm x 90cm</i><br />
<i>Bahan : Mixed Media</i><br />
<i>Tahun : 2001</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber dari gagasan terciptanya karya yang agak menyeramkan ini berangngkat dari ungkapan rasa yang sarat rasa dendam yang pasti sangatlah menggganggu atau bersifat negatif, dan alangkah baiknya bila bisa dimunculkan dalam bentuk yang lebih positif dan berguna dalam bentuk karya seni. Karena saya berkeyakinan seni bukan penyebab suatu masalah, tetapi seni itu hadir sebagai bentuk solusi dari masalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Apa saja bahan-bahan dari karya ini?</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya seperti biiasa bahan-bahan yang saya gunakan pada karya lukisan ini hampir sama dengan karya-karya llain yang telah kita bahas pada halaman sebelumnya. Bahan atau material yang dipakai tetap mengacu pada pemaanfaatan benda atau barang bekas yang sudah tak terpakai kita kemas menjadi barang yang mempunyai status nilai baru, yaitu menjadi sebuah bentuk karya seni lukis. Seperti yang terlihat pada foto, pada bagian-bagian karya ini bisa kita meraba sepintas bahan atau material yang digunakan. Seperti papan kayu, kain kanvas, tali tambang, bekas dari suku cadang kendaran yang tak terpakai dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Bagimana prosesnya?</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi pada awal kita merangkai semua elemen benda-benda yang sudah ada, dengan cara di paku ataupun dengan cara dibor dikasih baut biar lebih kuat menempel, ada juga dengan cara dilem. Tekstur dari campuran lem dengan serbuk kayu dan tekstur dari campuran lem dengan kertas dipakai untuk membentuk karakter permukaan karya, juga untuk menciptakan elemen seperti kuku,mata juga bentuk detail dari wujud objek. Setelah terbentuk barulah tahap pengecatan dasar yaitu dengan warna putih pada bagian unsur yang mau kita terapkan warna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses yang berikutnya baru pada sesi pewarnaan pada bagian-bagian objek lukisan biar semua benda atau unsur pendukung biasa selaras, dengan catatan saya tidak menghilangkan beberapa karakter asli dari bahan-bahan tersebut, seperti warna dari logam dan juga warana cata bawaannya. Kenapa seperti itu?... jawabannya: kita melukis menggunakan barang-barang bekas artinya bukan melukisi barang-barang bekas tersebut, sayang sekali apabila karakter aslinya hilang, jadi rugi dong kita menggunaan bahan pilihan dengan karakter khas dan istimewa dari masing-masing benda itu dihilangin, karena saya berpendapat kesuksesan dalam melukis dengan banyak karakter bahan atau disebut tehknik kolase yaitu di mana kita bisa dengan cerdas mengkombinasikan atau memadukan unsur yang berbeda dalam sebuah karya. Sebab semua-bahan dengan unsur yang majemuk akan berbicara banyak tentang jalan panjang tentang pencarian kita hingga bermuara pada kelahiran dari sebuah karya seni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk akhir dari uraian karya lukisan "<a href="https://wdanu.blogspot.com/2019/07/dendam-dari-neraka-ke-7.html" target="_blank">Dendam Dari Neraka Ke Tujuh</a>" ini saya berkesimpulan energi negatif bisa bisa kita ubah sepenuhnya menjadi energi yang positif dengan cara menuangkannya ke media seni. Nah dengan demikian cukup sampai di sini dulu ulasan karya dari blog Wayan Danu yang tentu akan hadir dalam memaparkan setiap karya yang menjadi koleksi dari blog ini, sampai ketemu pada karya yang berikutnya, terima kasih atas kunjungannya dan selamat berkarya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-90756545640583921292019-07-01T00:26:00.001+08:002020-07-15T00:00:36.606+08:00Monolog Antara Pikir Dan Rasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-vqznb9uXD0w/XkwNy8bdTvI/AAAAAAAAKFw/0l05U2LTLHc5oFULYhs8h91Qct9-qodVgCLcBGAsYHQ/s1600/Monolog%2BAntara%2BPikir%2BDan%2BRasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="monolog-antara-pikir-dan-rasa" border="0" data-original-height="393" data-original-width="400" height="313" src="https://1.bp.blogspot.com/-vqznb9uXD0w/XkwNy8bdTvI/AAAAAAAAKFw/0l05U2LTLHc5oFULYhs8h91Qct9-qodVgCLcBGAsYHQ/s320/Monolog%2BAntara%2BPikir%2BDan%2BRasa.jpg" title="Monolog Antara Pikir Dan Rasa" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Selamat berjumpa lagi sobat google di blog <span style="text-align: justify;">Wayan Danu</span><span style="text-align: justify;">, tentunya selalu tentang tinjaun karya seni lukis bisa juga dibilang semacam tutorial proses terciptanya sebuah karya. Nah untuk itu sekarang saya akan memperkenalkan lagi sebuah karya lukisan dengan warna hitam dan putih dengan kategori </span><a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_20.html" style="text-align: justify;" target="_blank">dua dimensional</a><span style="text-align: justify;"> yang berjudul </span><span style="text-align: justify;"><i>"Monolog Antara Pikir Dan Rasa"</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;"><i><br /></i></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam adegan figur menampilkan sosok seorang laki-laki sedang duduk di kursi malas dengan raut wajahnya menyiratkan banyak masalah atau persoalan hidup yang menimpanya, seolah-olah semua masalahnya saling beradu di kepalanya. Dan terjadilah sebuah monolog antara pikiran dan perasaannya dalam mencari jawaban dari persoalan menyiksa batinnya.<br />
<br />
Adapun gambar di atas saya menambahkan banyak unsur di sekeliling objek utama dengan ornamen/penggambaran bentuk ataupun wujud terkadang tidak saling berhubungan dan terkesan begitu liar, juga membingungkan. Hal itulah yang saya pakai dalam bahasa ungkap dalam menggambarkan rasa galau yang mendera dalam karya lukisan "Monolog Antara Pikir Dan Rasa" ini.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses pembuatan karya lukisan ini hampir sama atu mirip dengan karya-karya yang telah saya tulis sebelumnya, seperti hal dalam masalah teknik juga bahan. Dari segi bahan seperti biasanya saya media campuran (mixed media), yaitu memakai banyak unsur bahan yang saya kombinasikan untuk menghasilkan sebuah karya. Adapun elemen dari unsur itu bisa kita lihat bersama dalam karya ini, seperti bekas ban vespa, palu yang tak terpakai, bintang dari plat logam dan bekas dari kabel elektronik. Dan sebagi pengganti kanvas saya menggunakan papan triplek yang buat seperti halnya kanvas agar lebih mudah untuk menempel bagian-bagian elemen yang akan ditempel dengan cara di baut biar kuat menempel. Dan catatan fisik dari karya ini sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Judul : <span style="text-align: justify;">Monolog Antara Pikir Dan Rasa</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ukuran : 120cm x 120cm</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bahan : Mixed Media </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tahun : 2009</i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karya yang satu ini dalam visual bentuk/figur yang hadir lebih besifat sketsa warna hitam putih, dengan bayangan gelap terang seadanya juga dengan penampilan bentuk-bentuk yang sederhana pula. Saya rasa dengan bentuk coretan sederhana yang spontanitas bagi saya akan lebih mendapatkan karakter dari visi dan misi karya ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam karya ini saya sebagai kreatornya mendapat kesempatan atau sebagi peran peran langsung untuk menuangkan segala bentuk kegelisahan pribadi melakukan renungan atau berkontenplasi langsung ke dalam media, sebagai catatan dari rasa yang pernah menghinggapi kehidupan saya. Dan penggambarannya lebih bersifat imajinatif terkadang hadir dalam bentuk majas hiperbola.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai catatan saya pribadi dalam hal berkarya tidak harus selalu menghadirkan hal-hal yang menghibur secara visual, artinya enak dipandang mata sehingga gampang dijual untuk mendapatkan finansial. Tetapi kita sekali-sekali boleh dong bersifat jujur pada diri sendiri tanpa tendensi hadir utuh sebagai pribadi yang apa adanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah sekian dulu ulasan saya dari karya lukisan di atas, dan jangan lupa lajutkan mengikuti ulasan karya-karya yang lainnya dalam blog <a href="https://wdanu.blogspot.com/" target="_blank">Wayan Danu</a> ini. Atas kunjungannya tak lupa saya ucapkan banyak terimakasih dan selamat berkarya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-89830455126245136502019-05-16T13:51:00.000+08:002020-08-04T22:58:12.998+08:00Rimbunnya Pohon Mengkudu Di Belakang Dapur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-NP1-hOpdc3s/Xkv_8_6Vq6I/AAAAAAAAKFY/j0-6nB1zE4ww_-n46_ABINwCqgEnvBGfwCLcBGAsYHQ/s1600/Rimbunnya%2BPohon%2BMengkudu%2BDi%2BBelakang%2BDapur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="rimbunnya-pohon-Mengkudu-di belakang-dapur" border="0" data-original-height="391" data-original-width="400" height="390" src="https://1.bp.blogspot.com/-NP1-hOpdc3s/Xkv_8_6Vq6I/AAAAAAAAKFY/j0-6nB1zE4ww_-n46_ABINwCqgEnvBGfwCLcBGAsYHQ/s400/Rimbunnya%2BPohon%2BMengkudu%2BDi%2BBelakang%2BDapur.jpg" title="Rimbunnya Pohon Mengkudu Di Belakang Dapur" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hai sobat seni selamat berjumpa kembali dengan blog <span style="text-align: justify;">Wayan </span><span style="text-align: justify;">Danu</span><span style="text-align: justify;"> yang tetap setia hadir untuk mengulas atau memaparkan karya-karya dari koleksinya. Dalam kesempatan kali ini tiba pada giliran karya dengan judul </span><span style="text-align: justify;">"Rimbunya Pohon Mengkudu Di Belakang Dapur"</span><b style="text-align: justify;">. </b><span style="text-align: justify;">Karya ini sangat sederhana dalam visualisasinya, gambar rumah dengan latar belakang pohon mengkudu yang daunnya hijau dan rimbun, yang mengesankan kesejukan.</span><br />
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesederhanan dari tema sebagai pokok pemikiran, merupakan sesuatu hal yang berbeda, dalam hal mencari sudut pandang estetika dari sebuah ide. Terlahir dari rasa untuk kembali pada kemurnian diri lewat pengalaman yang bersifat batiniah dalam menonjolkan kepolosan dan kesederhanaan dari pola pikir, maka terciptalah karya lukisan <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_20.html" target="_blank">dua dimensional</a> yang objeknya cukup polos seperti alakadarnya.<br />
<br />
Namun sepintas nampak sangat sederhana, kelihatan mengabaikan teknik yang mutakhir. Kalau diteliti lebih dekat justru kita lebih tahu akan gestur dari karya yang satu ini, yang cukup mempertontonkan teknik yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya, terutama tampilan dari sebuah foto.<br />
<br />
<b><i>Bagaimana dengan segi teknik dalam karya ini?</i></b><br />
Ya untuk hal teknik karya ini saya bikin dari kanvas seperti lukisan pada umumnya, tapi ada sesuatu yang lain dalam karya ini. Kanvas dilapisi dari adonan serbuk gergajian yang bercampur lem pvac, diusapkan rata hingga menebal layaknya papan kayu yang tipis, selanjutnya diberi cat dasar pada permukaannya. Adapun bahan-bahan yang akan ditempel nanti untuk teknik kolase antara lain: papan kayu yang masih ada cat bekasnya, juga ada kabel-kabel bekas elektronik. Papan kayu tipis dipakai sebagai batang pohon, dan untuk membuat garis pembatas pada atap bagian bangunan rumah saya menempelkan kabel-kabel kecil untuk mengganti peran warna dari kuas, Bagi saya teknik ini mampu memberi rasa artistik yang berbeda.<br />
<br />
<b><i>kenapa begitu?</i></b><br />
Penggunaan elemen dari kabel untuk menciptakan unsur garis yang utuh akan mendapatkan kesan kepolosan juga sepontanitas rasa. Pengaplikasian warna acrylic tetap dominan guna merangkai atau menjembatani antar elemen-elemen ke dalam bentuk kesatuan pada lukisan ini. Dan catatan ataupun data karya ini saya hadirkan sebagai berikut:<br />
<br />
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
<i>Judul : Rimbunnya Pohon Mengkudu Di Belakang Dapur</i><br />
<i>Ukuran : 50cm x 50cm</i><br />
<i>Bahan : Mixed Media </i><br />
<i>Tahun : 2015</i></div>
<i><br /></i>
Jadi hal penting bisa ditarik menjadi kesimpulan dalam uraian karya lukisan <i>"<a href="https://wdanu.blogspot.com/2019/05/rimbunnya-pohon-mengkudu-di-belakang.html">Rimbunnya Pohon Mengkudu Di Belakang Dapur</a></i>" ini, adalah usaha mencoba belajar menghargai sesuatu hal yang kecil ataupun yang kita anggap sepele. Sebab pada akhirnya kita akan terbangun dalam kesadaran arti sebuah kepolosan/kesederhanaan menyimpan sebuah gagasan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, maka dari itu semakin dekat kita memahami tentulah semakin banyak hal yang bisa kita gali. dalam kaitan untuk bereksplorasi pada ruang terbatas. Semoga uraian-uraian kali ini bisa memberikan pemahaman bagi pembaca sekalian, terima kasih dan selamat berkarya.<br />
<br /></div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-12485401482925968912019-05-16T13:41:00.000+08:002020-07-15T20:36:57.576+08:00Bunga Mungil Di Dalam Ompreng<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-2Qevo1uL0Tw/XiqYsmzdcsI/AAAAAAAAJ98/x26v0ijQRJs8zo2JJoOElredS4-XlZXjwCLcBGAsYHQ/s1600/Bunga%2BMungil%2BDi%2BDalam%2BOmpreng.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="bunga-mungil-di-dalam-ompreng" border="0" data-original-height="400" data-original-width="337" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-2Qevo1uL0Tw/XiqYsmzdcsI/AAAAAAAAJ98/x26v0ijQRJs8zo2JJoOElredS4-XlZXjwCLcBGAsYHQ/s320/Bunga%2BMungil%2BDi%2BDalam%2BOmpreng.jpg" title="Bunga Mungil Di Dalam Ompreng" width="269" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dalam kesempatan ini kita akan membahas salah satu karya dengan warna hitam putih ini dengan ukuran mungil yang berjudul "Bunga Mungil Di Dalam ompreng'.Yang menarik karya lukisan ini bahan dasarnya terbuat dari bahan logam,yaitu bekas wadah untuk mencampur pasir semen yang bisa kita beli dari toko bangunan. Kalau di tempat saya dinamakan ompreng bahannya dari seng yang dibentuk mirip nampan, gunanya untuk memudahkan membawa adonan campuran pasir, semen dan air untuk keperluan membangun rumah. Bahan lainnya seperti benang bol atau benang tukang gunanya untuk membentuk garis pembatas suatu objek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa saya memberi judul lukisan ini "Bunga Mungil Di Dalam Ompreng" dan kenapa lukisan bunga tidak memakai warna cerah atau banyak warna? Ceritanya begini waktu itu saya berencana mengadakan pameran lukisan bersama dua orang teman di sebuah tempat berlokasi di Sanur, bertemakan "Hitam Putih". Dimana peserta harus menyiapkan karya dengan warna hitam dan putih saja, biar selaras dengan judul tema pameran tersebut. Pada waktu itu kebetulan putri/anak sulung kami baru berumur tiga bulan, sedang lucu-lucunya timbul ide untuk membuat lukisan bunga yang berukuran mungil sebagai kado buat anak saya yang pertama, dikategorikan dalam <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_20.html" target="_blank">dua dimensional</a>. <br />
<br />
<b><i>Bagaimana dengan segi teknik pembuatan karya ini?</i></b><br />
Ompreng sebagai media pengganti kanvas ini kita cat terlebih dahulu dengan cat dasar tahan karat, yang biasa kita kenal dengan cat Epoxy yang tak asing lagi untuk para bengkel, cat jenis Epoxy biasa untuk dasar cat untuk logam seperti, mobil, motor juga bahan-bahan dari besi/logam yang gampang berkarat.<br />
<br />
Tahap berikutnya dengan menutupi bahan logam/ompreng tadi dengan adonan serbuk gergajian bercampur dengan lem dengan jenis pvac dicampur air secukupnya, dan diusapkan sampai rata di atas permukaan ompreng sampai menunggu kering. Dilanjutkan dengan pemberian cat dasar putih untuklandasan cat yang akan kita gunakan di tahap berikutnya<br />
.<br />
Setelah melewati tahapan pemberian cat dasar, baru kita pasang elemen-elemen pendukung terutama benang dan lainnya kita pasang dengan cara dilem pada landasan karya yang terbuat dari ompreng tadi, Pastikan pemasangan bahan pendukung tadi benar-benar kuat jangan sampai gampang terkelupas di kemudian hari.<br />
<br />
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
<i>Judul : Bunga Mungil Di Dalam Ompreng</i><br />
<i>Ukuran : 70cm x 50cm</i><br />
<i>Bahan : Mixed Media</i><br />
<i>Tahun : 2009 </i></div>
<br />
Dalam teknik pewarnaan pada karya menggunakan warna jenis Akrilik untuk melapisi warna dasarnya dengan penerapannya secara pelakat. Kemudian penyelesaiannya dengan teknik sapuan kuas kering untuk membiarkan bagian-bagian dari bidang yang sengaja di biarkan tidak terkena warna dari kuas yang disapukan, Penekanan warna pada objek utama dengan warna padat yaitu dengan memblok elemen benang biar jelas, sebagai kontur garis yang membentuk bagian obyek gambar bunga di atas.<br />
<br />
<b>Baca juga: </b><br />
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
Karya lukisan sebagai cindramata buat putra, <a href="https://wdanu.blogspot.com/2019/02/boy.html" target="_blank">anak kedua kami</a>.</div>
<br />
Nah...sebagai kesimpulan dalam membaca uraian dari penjelasan karya lukisan ini, dalam berkarya kita tidak terpaku pada bahan yang konvesional saja, jadi kreativitas adalah jawaban dalam menemukan terobosan-terobosan baru dalam menunjang aktifitas dalam menuangkan ide-ide dalam sebuah media. Dan berikutnya saya tuliskan catatan dari karya ini.<br />
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah uraian singkat saya dalam memaparkan proses terciptanya karya ini, atas segala kekurangan sudilah kiranya sobat sekalian untuk berkenan memberikan masukan atau kementar pada kolom di bawah untuk sangat berguna bagi proses saya selanjutnya dan jangan pernah kapok untuk mampir di sini, mari terus berkarya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-66613941648294464862019-05-14T10:52:00.000+08:002020-07-15T20:41:56.879+08:00Hakikat Air<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span class="only_drop"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Ooxh_4IB6_0/XiqcEKQfvjI/AAAAAAAAJ-I/95UQ4baXDHIOqa_oLTM6jH1coa_Yszl-ACLcBGAsYHQ/s1600/Hakikat%2BAir.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="hakikat-air" border="0" data-original-height="247" data-original-width="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-Ooxh_4IB6_0/XiqcEKQfvjI/AAAAAAAAJ-I/95UQ4baXDHIOqa_oLTM6jH1coa_Yszl-ACLcBGAsYHQ/s1600/Hakikat%2BAir.jpg" title="Hakikat Air" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Untuk kali ini kita akan memulai lagi dalam tinjauan karya yang berjudul "Hakikat Air", adalah sebuah karya dengan kategori lukisan <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_73.html" target="_blank">tiga dimensional</a>, yaitu sebuah karya seni lukis yang dengan tampilannya mempunya volume, agak berbeda dengan karya seni lukis yang konvensional yang telah kita ketahui ada umumnya. Pemilihan kalimat pendek "Hakikait Air"<b> </b>sebagai judul lukisan adalah berdasarkan sebuah renungan pada saat mengamati/mencermati bahan berupa lempengan papan kayu yang nantinya sebagai landasan pada karya ini. Seperti yang bisa kita lihat pada gambar yang saya tampilkan di bawah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><i>Adapun Langkah-langkah nya sebegai berikut</i></b>.<br />
<div style="text-align: right;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: right;">
</div>
</div>
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-DB4osnF1jiU/XiqeEuX0EyI/AAAAAAAAJ-U/R5Bm-5acOP0lSQ1Gv56rEOS9XXtEiZq5wCLcBGAsYHQ/s1600/Hakikat%2BAir%2Bdalam%2Bproses.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="hakikat-air-dalam-proses" border="0" data-original-height="181" data-original-width="200" src="https://1.bp.blogspot.com/-DB4osnF1jiU/XiqeEuX0EyI/AAAAAAAAJ-U/R5Bm-5acOP0lSQ1Gv56rEOS9XXtEiZq5wCLcBGAsYHQ/s1600/Hakikat%2BAir%2Bdalam%2Bproses.jpg" title="Hakikat Air " /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sedang mengamati bentuk bahan</td></tr>
</tbody></table>
<span style="text-align: justify;">Berpikir tentang ide yang pas untuk menjadikan kayu yang saya pegang </span><span style="text-align: justify;">sebagai lukisan nantinya, memikirkan langkah-langkah selanjutnya dalam penerapan teknik yang sekiranya bisa untuk diwujudkan pada bahan kayu tersebut.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam hal teknik pada lukisan<b> </b>ini mirip dengan teknik dengan karya kita bahas sebelumnya dan sesudahnya, yaitu teknik dengan pemanfaatan barang-barang bekas yang sudah tak terpakai. Dengan mencampur dari beberapa komponen yang yang punya nilai yang berbeda satu sama lain. Dengan menempelkan pada lempengan kayu sebagai pengganti kanvas seperti kita ketahui dari lukisan-lukisan pada umumnya yang bersifat konvensional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam sesi pewarnaan karya ini diawali dengan mengecat putih sebagai dasar dari cat dari warna yang berikutnya. Seperti biasa saya melukis lebih menyukai memakai cat dengan campuran air sebagai pengencer maupun untuk mencuci kuas yang dipakai, jadi cat jenis Akrilik merupakan cat andalan/kesukaan saya dalam melukis termasuk dalam karya ini juga memakai warna jenis Akrilik. Bahan-bahan yang tak perlu lagi dicat tetap dibiarkan utuh dengan karakter aslinya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Adapun bahan-bahan yang mendukung seperti, serat logam yang biasa untuk mencuci perkakas di dapur saya gunakan untuk membuat daun pohon, kawat besi untuk tanduk rusa dan ular yang melilit pada pohon, papan bekas yang masih ada catnya menjadi gunung, tangkai kuas yang yang tak terpakai sebagai kaki rusa juga bahan-bahan lainnya yang saya pakai untuk pesawat, dan matahari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa <i><b>"</b><a href="https://wdanu.blogspot.com/2019/05/hakikat-air.html">Hakikat Air</a><b>"</b></i> menjadi sebuah judul? dan apa pula yang mendasari kelahiran judul tema dari karya ini? Berawal dari bermemori atau mengenang masa kecil baru belajar mengenal pelajaran dasar melukis saat kebetulan mmelihat lukisan dari anak saya di buku gambarnya, rasa keriduan akan masa kecil timbul, terkesan coretan yang jujur, bentuk sederhana dan begitu murninya pikiran waktu itu. Biasanya paling umum saat selalu ingin menggambar pemandangan alam, dengan komponen gunung sebagai latar belakang, biasannya ada sungai, matahari terbit di sela-sela gunung, binatang bahkan ada pesawat terbang yang kadang terselip pada bagian langitnya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dari pemikiran itulah dasar pijakan karya ini muncul, air adalah satu dari beberapa sumber penting dari kehidupan semua mahkluk hidup di bumi ini. Tanpa adanya air kehidupan akan pasti musnah sama sekali, sebegitu besar pengaruh air bagi kehidupan bagi semu penghuni bumi. Dalam adegan tergambar pada lukisan ini tampak wujud binatang anjing dan rusa lagi kehausan berjalan mendekati pinggiran sungai untuk minum air. Maka dalam pemikiran tentang hal-hal tersebut kata air sangat cocok untuk saya jadikan sebuah judul, di bawah ini saya hadirkan data karya ini antara lain:</div>
<br />
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px;">
<i>Judul : Hakikat Air</i><br />
<i>Ukuran : 67cm x 37cm</i><br />
<i>Bahan : Mixed Media </i><br />
<i>Tahun : 2015</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jadi<i> </i>seperti itulah pemaparan yang biisa saya sampaikan pada lukisan di atas,<b> </b>mengenai proses maupun dalam segi pemikiran yang mendasari terbentuknya sebuah karya ini. Walupun ada rasa ambigu dalam menyebut/menggolongkan karya jenis dalam seni lukis, ini dikarenakan dimensinya yang tidak lazim seperti halnya lukisan pada umumnya. Saya dalam hal ini berpatokan dengan skill atau keahlian saya dalam melukis tentulah akan menyebutnya sebagai lukisan yang tiga dimensional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dengan ini sebagai penutup ulasan tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas apresiasinya dalam membaca tulisan yang sederhana ini, semoga bisa bermaanfaat dan selamat berkarya tentunya.</div>
<br /></div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-68048340111397254742019-05-01T20:28:00.000+08:002020-07-15T20:55:37.878+08:00Komporisasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="text-align: justify;"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: justify;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-6gVsSQ9D1hk/Xley0DNZNEI/AAAAAAAAKJc/u_bheiBeEGchP6gfjLAy6b-aS32a78yqgCLcBGAsYHQ/s1600/Komporisasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="komporisasi" border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-6gVsSQ9D1hk/Xley0DNZNEI/AAAAAAAAKJc/u_bheiBeEGchP6gfjLAy6b-aS32a78yqgCLcBGAsYHQ/s320/Komporisasi.jpg" title="Komporisasi" width="320" /></a></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Mengulas karya lukisan yang satu ini, dengan kategori <a href="https://wdanu.blogspot.com/search/label/3-dimensional%20works" target="_blank">tiga dimensional</a> yang saya kelompokanberdasarkan sudut pandang pada bentuk bentuk fisiknya. karya lukisan ini saya kasih judul "Komporisasi" ya komporisasi memang tidak salah inilah judulnya he he, sebuah karya yang melibatkan beberapa elemen barang bekas sebagai instrumen penting bagi lukisan ini antara lain, tali benang bangunan, sumbu kompor, bagian kompor bekas, papan kayu yang dirakit sebagai media pengganti kanvas, cobalah perhatikan pasti kalian bisa mengenali asal muasal bagian-bagian yang ada pada karya lukisan di atas.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
karya lukisan ini saya kasih judul <i>"Komporisasi"</i> ya komporisasi memang tidak salah inilah judulnya, sebuah karya yang melibatkan beberapa elemen barang bekas sebagai instrumen penting bagi lukisan ini antara lain, tali benang bangunan, sumbu kompor, bagian kompor bekas, papan kayu yang dirakit sebagai media pengganti kanvas, cobalah perhatikan pasti kalian bisa mengenali asal muasal bagian-bagian yang ada pada karya lukisan di atas.<br />
<br />
<b>Kenapa memilih judul "Komporisasi"</b> ?<br />
Pastilah banyak yang mempertanyakan alasan saya dalam penyematan kata komporisasi<i style="font-weight: bold;"> </i> dalam hal ini. Begini..., kelahiran dari sebuahh karya seni tidak serta merta atupun mutlak membawa judulnya dari mulainya proses ide yang baru sebatas pemikiran ataupun masih dalam angan-angan, hingga sampai selesai dalam proses pembuatannya. Terkadang karya lukisan juga baru mendapati judulnya setelah proses arkhir terbentuknya karya tersebut. Terkadang memilih sebuah judul memang melewati banyak proses mengikuti alur dari proses pemikiran maupun proses kreatifitas dalam terbentuknya sebuah karya seni lukisan dalam hhal ini.<br />
<br />
Dalam pemilihan kata sebagai judul pada karya lukisan ini, berangkat dari kata <u>kompor</u> sebagai kata benda (arti sebenarnya) , tetapi bisa saja berubah menjadi kata sifat atau kerja, yang merupaan makna yang baru tergantung konteks komunikasi suatu konten. Dalam hal ini pengembangan kata <i><b>kompor</b></i> diikuti akhiran<i><b> isasi</b></i> maka akan menjadi <u>komporisasi </u>jelas akan merubah makna kompor dari pengertian awal/sebenarnaya. Akhiran isasi tersebut mengarahkan kata benda menuju suatu proses. Komporisasi bisa juga bermakna mengubah sistem/cara secara masal dalam penggunaan suatu produk di masyarakat, tapi dalam kaitannya pada kali ini makna kata tersebut mengikuti konten yang dimunculkan lewat cerita dari adegan dalam karya saya di atas. Ungkapan kata komporisasi saya membawa makannya sebagai ungkapan seperti: himbauan, ajakan, hasutan untuk melakukan kegiatan yang terkadang bisa berbahaya, atau lebih akrabnya kita bisa menyebutnya istilah provokasi. Jadi menurut pemahaman saya kali ini "Komporisasi" mempunyai arti suatu bentuk provokasi dalam menghasut pikiran masyarakat dalam mengambil keputusan yang terkadang di luar nalar akal sehat manusia.<br />
<br />
<b>Apa hubungannya dengan karya di atas terhadap uraian panjang dari kata "Komporisasi'' sebagai judul?</b><br />
<br />
Begini dengan kita mengamati lukisan di atas terlihat hadir berupa bahasa ungkapan dari bentuk dan simbol-simbol perwujudan dalam karya. Dalam cerita lukisan ini menceritakan suatu penomena di masyarakat yang lagi gerah atau kepanasan, karena ada unsur pemanas dari simbul elemen kompor seperti bisa di lihat pada gambar bulatan ditengah berwarna biru kehitaman, yang merupakan tempelan dari bagian atas kompor minyak tanah sudah rusak yang tidak terpakai.<br />
<br />
Maka secara utuh dan lengkapnya lukisan Komporisasi ini bercerita tentang rasa kegelisahan dalam suatu masyarakat disebabakan unsur provokasi,hasutan atau bahasa disini terkompori dari tiga unsur utama antara lain, unsur harta, wanita, dan kekuasaan. Ketiga motif inilah biasanya sering berperan dalam gejolak-gejolak jika sudah terkena provokasi yang bersifat negatip.<br />
<br />
Mengenai teknik tidak jauh bebeda dengan sebagian besar dari karya-karya saya yang berkategori tiga dimensional, terutama penggunaan barang bekas yang dimodifikasi menjadi sebuah lukisan. Tahapan dalam penciptaan berupa tehnik menempel elemen barang bekas, sampai proses pewarnaan<br />
dan detail-detailnya. Dan di bawah ini saya tak lupa menuliskan data visual dari karya ini.<br />
<br />
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
<i>Judul : Komporisasi</i><br />
<i>Ukuran : 80cm x 80cm</i><br />
<i>Bahan : Mixed Media </i><br />
<i>Tahun : 2001</i></div>
<br />
Jadi karya lukisan "<a href="https://wdanu.blogspot.com/2019/05/komporisasi.html">Komporisasi</a>"<b> </b>adalah<b> </b>sebuah<b> </b>keintiman antara rasa dengan media yang dimotori sebuah ide-ide pasti akan melahirkan sebuah hasil dalam hal ini karya lukisan, inti dari semua itu adalah keseriusan, ketekunan dalam mengeksekusi gagasan/ide yang kita inginkan, dengan dibarengi dengan kekayaan pengalaman teknik-teknik yang dipadukan. Sekian dan terimakasih atas kunjungannya, semoga bisa bermaanfaat.<br />
<br /></div>
</div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-23259545906538558352019-04-15T19:03:00.007+08:002021-05-20T21:47:44.491+08:00Kolaborasi Antara Kuas Dan Tombol<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-8kI8idK2N0A/XqRCF65tC4I/AAAAAAAAKcI/-yZd-yaC8KEWXpeUWYD75A4W0wYh1zW8wCLcBGAsYHQ/s1600/Kolaborasi%2BAntara%2BKuas%2BDan%2BTombol.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kolaborasi-antara-kuas-dan-tombol" border="0" data-original-height="260" data-original-width="320" height="258" src="https://1.bp.blogspot.com/-8kI8idK2N0A/XqRCF65tC4I/AAAAAAAAKcI/-yZd-yaC8KEWXpeUWYD75A4W0wYh1zW8wCLcBGAsYHQ/s320/Kolaborasi%2BAntara%2BKuas%2BDan%2BTombol.jpg" title="Kolaborasi Antara Kuas Dan Tombol" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Ilustrasi gambar</span></td></tr>
</tbody></table></div><div style="text-align: justify;">Antara dunia seni rupa dan dunia internet dalam tulisan saya kali ini merupakan bentuk pengejawantahan dari kutipan judul diatas, di sini saya akan mencoba menguraikan tujuan dari penulisan judul untuk memberikan gambaran dari dua aktifitas yang sama sekali berbeda yang saya geluti, di mana satu sama akan selalu bersinggungan dan selalu saling melengkapi dalam ruang lingkup kehidupan saya. Di mana antara profesi dengan kegiatan atau hobi akan selalu ada keterkaitan untuk saling melengkapi untuk mencapai satu tujuan.</div><div style="text-align: justify;">
<br />Kenapa pelukis yang kedehariannya memegang kuas, bersibuk ria dalam urusan dunia pencet tombol...<b> </b>adalah mungin salah satu dari pertanyaan yang kira-kira terlintas dalam pikiran, kenapa tidak cari jasa profesional dibidangnya dan kita hanya fokus pada kegiatan melukis, apa tidak menyita waktu mengurangi produktifitas dalam berkarya sebagi seorang perupa? Dalam prakteknya pertanyaan tersebut ada benarnya, dan juga hal itu memang ada pengaruhnya, bahkan bisa dibilang cukup besar. Namun menurut saya hal itu sangat harus di lakukan, untuk menunjang profesi dalam kaitanya dalam dunia utak-atik komputer atupun internet untuk keperluan sendiri. Saya tidak bisa mengandalkan jasa orang lain karena kertebatasan, dan mau tidak mau harus belajar sendiri secara mandiri di wilayah dunia komputer atupun yang bersifat online yaitu internet yang dulu pernah saya acuhkan. Seiring perkembangan dunia teknologi digital akan selalu menjadi kebutuhan yang harus disadari manfaatnya dalam dunia profesi seperti saya geluti, sebagai perupa lukis di era sekarang ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang mendasari saya menulis tentang <a href="https://www.wayandanu.com/2019/04/kolaborasi-antara-kuas-dan-tombol.html">Kolaborasi Antara Kuas Dan Tombol</a>, dikesempatan yang baik ini saya menarik beberapa pengalaman dari masa lalu, betapa sulitnya hidup tanpa pengetahuan tentang dunia "tombol'' selalu minta bantuan atupun membayar jasa pada orang lain,akibatnya terus terang saya merasa begitu bodoh apalagi sengaja dibodohi sama penyedia jasa tersebut, Coba seumpama saya bisa lakukan sendiri hanya pikiran itu saja yang terlintas dalam benak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti cotohnya soal cari jasa edit foto karya buat pameran, hanya sebatas mengatur gelap dan terang serta mengatur resolusi dan memotong ukuran foto, saya harus membayar 15.000 perak hanya untuk satu foto. itupun hasilnya masih mengecewakan....oowh. Coba kalau disuruh cropping atau memotong foto yang ruwet dan aneh-aneh bisa berapa ribu perak. Jika kita sudah bisa melakukan sendiri baru merasakan hal-hal tersebut tidaklah seheboh seperti gaya dari penyedia jasa tersebut he he he, Dan banyak lagi contoh pembodohan-pembodohan yang saya terima, kali ini saya curahkan ke dalam tulisan sebagai bahan uneg-uneg, pasti sahabat sekalian bisa ketawa-ketiwi membaca tentang pengalaman saya ini he he he. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dari itu sebagai seorang yang berprofesi sebagai pelukis saya berusaha meluangkan waktu untuk belajar tentang dunia utak-atik komputer dan internet sebagai penyaluran hobi guna untuk belajar, walupun hanya untuk diri sendiri merupaan langkah yang saya anggap sangat berguna dikemudian hari.Sebab dunia seni rupa tanpa memiliki beranda depan berupa dunia komputer/internet akan terasa pincang pada era informasi sekarang ini. Dalam budaya membaca di internet ilmu pengetahuan justru lebih cepat, mudah dan murah pula kita dapatkan bahan pertimbangan untuk ide/gagasan dalam ungkapan rasa ke dalam media seni tentunya. Semuanya tegantung kepada setiap individu yang menyikapi dalam hal ini. Maka dari itu dunia tombol bukanlah dunia yang hanya didominasi oleh para kaum berdasi dan rapih saja. Seperti ada ungkapan seperti di bawah ini,<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit;">"Pelajaran macam apa yang sulit untuk dipelajari, semuanya mungkin asal dengan keyakinan dan kegigihan."</span></blockquote>
Untuk akhir kata dari tulisan ini ,saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya, sekiranya ada yang tak berkenan tolong dimaklumi atas segala bentuk kekurangannya, seperti ungkapan "tak ada gading yang tak retak'' dan selamat berkarya.<br />
<br /></div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.921327-33.926602725674528 78.765077000000019 32.348052725674521 149.077577tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-31388644203753581812019-04-08T09:30:00.001+08:002020-07-15T21:01:05.876+08:00Menunggu Asa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-NcFlv7f2jb0/XtiK5x61wdI/AAAAAAAAKmo/QZ3zV98PmocTeUQW5_51pL35OTP48QotACLcBGAsYHQ/s1600/Menunggu%2BAsa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="menunggu-asa" border="0" data-original-height="394" data-original-width="400" height="315" src="https://1.bp.blogspot.com/-NcFlv7f2jb0/XtiK5x61wdI/AAAAAAAAKmo/QZ3zV98PmocTeUQW5_51pL35OTP48QotACLcBGAsYHQ/s320/Menunggu%2BAsa.jpg" title="Menunggu Asa" width="320" /></a></div>
<span class="only_drop"><br /></span>Dalam pembahasan karya yang satu ini di blog Wayan Danu, karya <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_20.html" target="_blank">dua dimensional</a> dengan ilustrasi gambar seekor kambing jantan yang sedang mengedus-endus buah apel yang jatuh dari pohonnya. Dari penampakan objek karya ini, saya mewakilkan dua buah kata sebagai judul yakni <b><i>"Menunggu Asa"</i></b>,<b> </b>diceritakan tentang seekor kambing jantan dengan setia menunggui sebuah pohon apel dan sangat setia pula merumput di sekeliling dari pohon apel itu tumbuh, Harapan hati sang kambing jika seandainya kelak pohon tersebut berbuah dia dapat mencicipi buah apel itu,dan terus menunggu bila saatnya akan tiba. Keinginan atau harapan si kambing jantan ini sudah selayaknya kita cerna dengan pemahaman arti dari sebuah keyakinan akan datangnya pembalasan akan usaha-usaha yang tak pernah mengenal putus asa atau menyerah dalam kehidupan ini.<br />
<br />
Cerita dari karya ini sebagai motivasi yang saya selipkan sebagai tema dalam proses penciptaannya, memahami akan sebuah karya seni tidak haya sebatas pada teknik luarnya saja, tetapi bila perlu harus memahami kerangka pikiran yang termuat dalam kehadiran sosok karya tersebut. <br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal teknik pada karya "Menunggu Asa" ini, saya menghadirkan teknik kolase yaitu perpaduan antar elemen suatu benda/barang yang mempunyai karakteristik yang berbeda, dikolaborasikan menjadi sebuah kesatuan bentuk ataupun wujud ke dalam media seni lukis.<br />
<br />
Hasil dari temuan benda-benda bekas ini saya kombinasikan di atas bidang papan kayu dengan cara menempel dengan memakai lem dan paku dari pasak kayu secara permanen. Benda bekas itu antara lain: selang aluminium bekas, sisa potongan papan bekas yang masih tersisa bekas catnya, logam dari bekas suku cadang motor dan juga bekas bulu-bulu dari kuas yang tak terpakai, kemudian saya rangkum ke dalam sosok wujud kambing jantan. Dalam usaha penggabungan wujud kambing dengan latar belakang pohon apel dan bidang luas, maka kehadiran warna cat Akrilik tetap menjadi pilihan dalam penyatuan secara keseluruhan pada karya ini. Mengenai data karya ini antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Judul : Menunggu Asa </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ukuran : 50cm x 50cm </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bahan : Mixed media </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tahun : 2015</i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari seluruh rangkaian ulasan karya "<a href="https://wdanu.blogspot.com/2019/04/menunggu-asa.html">Menunggu Asa</a>" maka saya menyimpulkan kemungkinan-kemungkinan akan selalu bisa terjadi lewat olah krativitas yang memang tidak bisa dibatasi oleh aturan-aturan yang baku dalam konsep seni rupa, ibaratkan laksana air yang mengalir bebas untuk mencapai akhir dari muara tujuan dari sebuah konsep nilai-nilai yang bersifat estetis, dan akhir kata saya ucapkan terima kasih.</div>
<br /></div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-1602440281866932702019-04-05T14:45:00.001+08:002021-05-20T21:57:46.529+08:00Saat Pertama Kali Belajar Menulis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-PB96c36ELQ4/XoX2_V3Wv4I/AAAAAAAAKYY/c68reckMW7ANNfYSkN8WwieNwIFKcexjgCLcBGAsYHQ/s1600/Saat%2BPertama%2BKali%2BBelajar%2BMenulis.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="saat-pertama-kali-belajar-menulis" border="0" data-original-height="252" data-original-width="320" height="252" src="https://1.bp.blogspot.com/-PB96c36ELQ4/XoX2_V3Wv4I/AAAAAAAAKYY/c68reckMW7ANNfYSkN8WwieNwIFKcexjgCLcBGAsYHQ/s320/Saat%2BPertama%2BKali%2BBelajar%2BMenulis.jpg" title="Saat Pertama Kali Belajar Menulis" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Ilustrasi gambar</span></td></tr>
</tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;">Menulis adalah salah satu bentuk cara kita mengekpresikan pandangan atau pendapat kita dalam menyikapi suatu masalah. Bahasa tulisan juga memiliki kekuatan yang sangat diperhitungkan yang sering tampil dalam setiap berubahan pada tatanan masyarakat dan bangsa di seluruh dunia...yeah serem banget ya, he he he. Berbicara tentang belajar menulis saya berangkat dari keterbatasan diri dalam hal ini yang itulah yang saya rasakan. Tetapi saya menyadari akan kegagapan dan kecanggungan dalam hal teknik menulis adalah persoalan biasa, merupakan hal umum biasa terjadi di kalangan para pemula seperti saya ini. Untuk itulah sebagai permulaan dalam menulis artikel di blog, "Saat pertama kali Belajar Menulis" adalah judul yang tepat bagi tulisan saya ini dalam mengawalinya.</div><br />
Tidak ada salahnya belajar karena suka tidak suka kegiatan tulis menulis adalah musti dijalani. masa punya alamat blog hanya berisi foto-foto dengan judulnya saja, tanpa dilengkapi dengan sebersit pandangan atau pemikiran, terus bagaimana orang yang membaca arah dari postingan yang kita publikasikan? Dalam dunia blog apalah arti sebuah blog hanya di isi kerangka-kerangka saja, yang hanya berisi judul, foto-foto tanpa penjelasan yang memadai dari sebuah tampilan blog atau website, maka dari itu tulisan/artikel sangatlah perlu untuk eksistensi postingan sebuah blog guna untuk memberian penjelasan yang akurat dari foto atau gambar yang kita sodorkan ke masyarakat lewat media internet.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama kali saya membuat blog, saya lebih senang mengedit tampilan blog,dari template satu ke template lain lupa akan fungsi dari blog yang semestnya.terlalu sibuk denagn hal-hal yang bersifat visual seperti buat tampilan ini dan itu yang saya tiru dari para blogger di internet. Adapun tuntutan membuat menulis di halaman blog sangat memberatkan dan merasa emoh dibuatnya, kenapa? karena saya merasa kurang kemampuan dalam dunia menulis, berpikir tentang apa yang saya harus tulis?...., dari mana saya memulai menulis?....., toh juga sudah ada foto-foto dan judul sudah cukup untuk mewaikilli maksud dari kiriman/postingan saya di halaman blog pikir saya . Blog <a href="https://www.wayandanu.com/"><b>Wayan Danu</b> </a>dibuat tahun 2012 dan baru pada tahun 2019 barulah terpikir untuk belajar menulis artikel yang semampu saya buat, walaupun sangat kedodoran di sana sini pastinya, nah itu cerita masa lalu.<br />
<br />
Sebelum Berangkat dalam hal menulis disini tentulah banyak pemikiran yang yan memotifasi dalam mengawalinya, bagaimana cara merubah blog ini yang yang dulunya dalam keadan pasif menjadikan lebih besifat informatif dan lebih berguna untuk ke depannya,syukur bisa bermaanfaat bagi pembacanya, itu semua harapan dari pertimbangan saya selama ini.<br />
<br />
<b>Apa rencana yang akan ditulis?</b><br />
Mengenai hal isi dari tulisan saya kedepan telah saya rencanakan sebelumnya adalah seputar proses kreativitas seni lukis dari Wayan Danu seperti tajuk dari blog saya ini, alasannya hanyalah diri saya sendiri yang paling memahami semuanya bukan orang lain ya kan... nah daripada susah-susah amat mencari bahan tulisan tidak ada salahnya menulis tentang diri sendiri yeee, ha he he he. Dan apapun hasilnya bisa dipertanggung jawabkan tentunya, yang penting berbuatlah dahulu dan percaya pada diri sendiri.<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: medium;">"Jika engkau tidak mempercayai dirimu sendiri, jangan pernah tanyakan bagaimana orang lain bisa mempercayaimu"</span></blockquote>
<b>Personal blog</b><br />
Wayan Danu adalah blog yang bersifat pribadi, yang bercerita tentang seputaran kisah hidup dan karya-karya seni lukisnya. Maka misi dari blog ini lebih bersifat biografi, catatan dan buku harian untuk diri saya, bisa dikategorikan sebagai personal blog.<br />
<br />
Dan dari semua lika-liku dan ngalor ngidulnya uraian diatas saya menggaris bawahi di sini, bahwa, judul tulisan "Saat Pertama Kali Belajar Menulis" adalah tonggak atau awal dari artikel yang saya buat di media online,tanpa dipungkiri pastilah banyak kekurangan ataupun kejanggalan-kejanggalan yang terasa, tetapi hal itu tidak masalah namanya juga pemula dan baru belajar he he he..., jadi harap maklumi ya. Mohon maaf jika ada salah kata dari rangkaian tulisan di atas, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.<br />
<div>
<br /></div>
</div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-61062765850132103332019-04-02T21:27:00.002+08:002020-07-29T22:57:34.330+08:00Urban Legend<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-PdHu4TIJExk/Xc-NV9rzuDI/AAAAAAAAJsw/YR_6NNv3JrAATbImD0VJmysRz4o72iNVACLcBGAsYHQ/s1600/Urban%2BLegend.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="lukisan-urban-legend" border="0" data-original-height="340" data-original-width="500" src="https://1.bp.blogspot.com/-PdHu4TIJExk/Xc-NV9rzuDI/AAAAAAAAJsw/YR_6NNv3JrAATbImD0VJmysRz4o72iNVACLcBGAsYHQ/s1600/Urban%2BLegend.jpg" title="Urban Legend" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Sahabat google di manapun saat ini kalian lagi berada, masih dalam blog Wayan Danu, Untuk kali ini dalam pembahasan karya-karya dari Wayan Danu tiba pada giliran karya yang satu ini. Karya ini berjudul "Urban Legend" apa itu? Pastinya kalian pada bertanya tentang maksud dari judul karya lukisan yang tergolong kategori karya <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_73.html" target="_blank" title="Collection Of 3-Dimensional Works">tiga dimensional</a> ini.</div>
<br />
Menurut sumber <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Legenda_urban" target="_blank" title="Legenda urban">link</a>, istilah urban legend ini berasal dari bahasa inggris dalam bahasa kita adalah: legenda urban, yang artinya mitos dari legenda kotemporer yang seringkali dipercaya secara luas sebagai sebuah kebenaran. Kebanyakan berkaitang dengan mesteri, horor, ketakutan, humor atau bahkan kisah moral. Legenda urban tidak selalu berarti kisah bohong namun seperti kisah yang disebarkan dari mulut ke mulut. Legenda urban juga sering dibesar-besarkan sehingga menjadi lebih sensasional.<br />
<br />
Jadi keterangan dari sumber informasi di atas merupakan sebagai acuan referensi dalam pemilihan unsur kata dalam penyematan sebuah judul untuk karya lukisan "Urban Legend" pada kesempatan ini. Transformasi dari wujud binatang alam gaib terlahir dari sebuah imajinasi, merupakan ungkapan atau ilustrasi dari cerita mistis yang diyakni ada di suatu tempat. Perwujudan mahkluk mistis yang dipercaya ada, namun tidak ada kebenaran yang pasti. Hal itu akan terus menjadi cerita yang menyeramkan, menimbulkan rasa ketakutan yang selalu menghantui pikiran sehat kita, karena kita tanpa sadar sepakat untuk mempercayai tentang kebenaran dari sebuah misteri.<br />
<br />
Dari perasaan takut, penasaran akan hal itu, sangat menarik buat saya untuk mencoba menggambarkan atau memunculan sosok perwujudan mahkluk yang menakutkan itu lewat hayalan atau imajinasi ke dalam media lukisan, yang tampilannya agak aneh dan menyeramkan.<br />
<br />
Karya ini tergolong karya lukisan instalasi, karya ini pada intinya merupakan lukisan, tapi dari segi tampilan, jenis unsur seni rupa yang lain ikut hadir membaur mendukung karakter dan sifat umum dari standar difinisi kaidah-kaidah dalam seni lukis, yang kita kenal dengan ciri-ciri bersifat dua dimensi yaitu, memiliki panjang dan lebar. Dalam kasus ini bagian unsur-unsurnya sudah mengalami perluasan dari dalil-dalil dasar seni lukis itu sendiri. Dan kitapun juga merasa bingung menyebutkan tentang kategori jenis apa karya seperti ini. Saya dalam hal ini selaku pembuatnya lebih setuju menyebut karya jenis "instalasi dinding".<br />
<b><br /></b>
Dari segi teknik karya ini menggunakan gabungan beberapa bahan-bahan barang bekas seperti: jok belakang vespa, kayu, slang gas, kawat/besi, bekas kampas rem vespa, dan beberapa bahan yang ikut memperkaya pernak-pernik dari lukisan ini. Karya ini juga bisa dibongkar pasang agar lebih memudahan dari segi pengepakan dalam pengiriman serta dalam menyimpannya. Dalam merangkai bahan-bahan bekas tersebut saya biasa menggunakan lem, pasak kayu, dan juga baut, agar nantinya dapat kita bongkar pasang.<br />
Dalam pewarnaan dilakukukan pengecatan dasar warna putih pada setiap bidang yang perlu kita cat nantinya, agar permukaan bidang tersebut lebih gampang dalam penerapan warna saat langkah selanjutnya. Bahan-bahan yang memang harusnya tidak perlu dicat dibiarkan hadir dengan karakter aslinya, karena unsur-unsur tersebut sudah mempunyai warna bawaan sendiri, bagi saya itu harus dipertahankan dan tak usah diwarna lagi. hadirnya warna asli dari benda-benda itu akan memberikan nilai lebih dari karya tersebut. Bagian-bagian atau pernak-pernik seperti lidah yang berwujud sepasang ular hijau, saya buat terpisah biar lebih mudah dalam mengerjakannya.</div>
Mari kita amati dari dekat....youk!<br />
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<b>
</b>
<br />
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="font-weight: bold; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-dESAj1qgIPM/XQGcME16FtI/AAAAAAAAJL8/7WNf1qy6Qdw10t4v5m7eTxHbuO1-pWudgCLcBGAs/s1600/kepala.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="gambar-bagian-Kepala" border="0" data-original-height="249" data-original-width="330" height="301" src="https://1.bp.blogspot.com/-dESAj1qgIPM/XQGcME16FtI/AAAAAAAAJL8/7WNf1qy6Qdw10t4v5m7eTxHbuO1-pWudgCLcBGAs/s400/kepala.jpg" title="kepala" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; font-weight: normal;">Gambar: bagian kepala</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="text-align: center;">Bentuk dasar dari kepala mahluk hayalan masih dalam tahap dalam proses, sebelum pengecatan dilakukan. Anda pasti bisa menebak mengenai apa bahan yang saya gunakan dalam bentuk kepala mahkluk gaib ini. Bahan-bahan tersebut seperti: bekas sadel belakang motor vespa sebagai muka, bekas kanvas kopling sebagai mulut, bekas laher motor sebagai mata, hidungnya dari klep motor, tanduk, rambut, serta dasar/landasannya terbuat dari kayu, yang sudah dilumuri atau didempul dengan adonan serbuk gergajian dicampur dengan lem kayu/pvac, dihusap dengan tangan hingga merata dan halus.</span><span style="text-align: center;"></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Pada gambar di bawah ini adalah bagian dari lukisan "Urban Legend"<b> </b>yang berupa<b> </b>tubuh<b> </b>dari binatang yang ada roda pada kakinya, dan bisa digerak gerakan layaknya mainan, punya ekor terbuat dari bekas slang wastafel pada ujungnya ada bulu dari ijuk.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-2oUFnX2iAAA/XQGcsXPMNhI/AAAAAAAAJME/vmLUlFq9dKsVLnBLa09ObCc_Wn8mg0MtgCLcBGAs/s1600/badan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="gambar-bagian-badan" border="0" data-original-height="219" data-original-width="447" height="195" src="https://1.bp.blogspot.com/-2oUFnX2iAAA/XQGcsXPMNhI/AAAAAAAAJME/vmLUlFq9dKsVLnBLa09ObCc_Wn8mg0MtgCLcBGAs/s400/badan.jpg" title="badan" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Gambar: bagian badan</span></td></tr>
</tbody></table>
Wujud badan binatang ini hanya dicat dengan cat dasar terus di ampelas biar tampak serat-serat dari warna kayu, untuk memberi kesan antik dana natural.<br />
<br />
Kembali lagi saya tegaskan bahwa sebenarnya karya "Urban Legend" ini pada dasarnya terdiri dua buah karya, keduanya mempunyai hubungan/keterkaitan yang saling melengkapi diantara satu sam lain. Dan untuk hal itu saya menambahkan unsur sebagai penghubungnya. bagian itu terbuat dari slang aluminium gas yang sudah tak terpakai/bekas. Atas usaha itu maka dua buah karya bisa kita gabungkan menjadi satu kesatuan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
</tbody></table>
<span style="text-align: justify;">Dan gambar yang terakhir di bawah ini, adalah wujud sepasang ular hijau yang akan kita pasang pada bagian mulut pada mahkluk perwujudan ini. Wujud dari ular terbuat dari slang plastik yang sudah saya lapisi dari tepung adonan serbuk gergajian dicampur lem fox serta kawat sebagai tulangnya biar kuat, memaai kawat sebagai tulangnya biar lebih kuat, dan gampang dibentuk sesuai selera. </span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
Elemen ini berfungsi sebagai penghias pada mulut mahkluk gaib, yang berdampingan dengan elemen bentuk api sebagai lidahnya, yang tak bisa saya hadirkan gambarnya pada kesempatan ini.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-U5vzZ-qLrkU/XQGcvfdo5BI/AAAAAAAAJMQ/K3OdtajfohEd5b6VXmEV0oDSHg_dWSksgCEwYBhgL/s1600/ular.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="gambar-bagian-lidah" border="0" data-original-height="255" data-original-width="340" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-U5vzZ-qLrkU/XQGcvfdo5BI/AAAAAAAAJMQ/K3OdtajfohEd5b6VXmEV0oDSHg_dWSksgCEwYBhgL/s320/ular.jpg" title="ular" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Gambar: bagian lidah</span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam bentuk dari perwujudan sepasang ular hijau pada gambar tampak masih proses setengah jadi menunggu proses detail pewarnaan berikutnya, biar mendekati wujud ular yang sesungguhnya. nah untuk lebih memperjelas dalam keterangan gambar dari tinjauan karya ini, saya akan mencantumkan data-data dari karya seperti:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid rgb(177, 193, 206); padding: 10px; text-align: justify;">
<i>Judul : Urban Legend</i><br />
<i>Ukuran : 95cm x 95cm ------ 45cm x 35cm</i><br />
<i>Bahan : Mixed media</i><br />
<i>Tahun : 2015</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya menarik kesimpulan disini bahwa "<a href="https://wdanu.blogspot.com/2019/04/urban-legend.html">Urban Legend</a>"<b> </b>adalah<b> </b>merupakan hasil dari sebuah tantangan untuk menaklukan bahan-bahan yang seadanya menjadi bentuk baru, hal itu sangat memberikan saya pengalaman-pengalaman yang tak terduga dalam segi teknik dalam berkarya buat saya. Dalam usaha menjawab berbagai macam tuntutan imajinasi dari sebuah tema, kesabaran serta tekad yang kuat adalah kunci dalam merealisasikan/mengaplikasikan gagasan lewat media seni rupa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dan tak terasa kita sudah sampai pada pengujung dari alur pembahasan karya lukisan ini, dengan ini atas kunjungannya saya ucapkan terima kasih semoga bisa memberikan panduan untuk membantu dalam memberikan pemahaman yang dibutuhkan, semoga bermaanfaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-9963287776334094592019-03-31T14:42:00.005+08:002021-01-05T22:18:34.204+08:00Berebut Tulang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/--z0Rnf94KzQ/XlLJj_4r_II/AAAAAAAAKHQ/yXU_cqKLCjYeBibY_DkItc7KU_lWteUjwCLcBGAsYHQ/s1600/Berebut%2BTulang.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="berebut-tulang" border="0" data-original-height="345" data-original-width="400" height="276" src="https://1.bp.blogspot.com/--z0Rnf94KzQ/XlLJj_4r_II/AAAAAAAAKHQ/yXU_cqKLCjYeBibY_DkItc7KU_lWteUjwCLcBGAsYHQ/s320/Berebut%2BTulang.jpg" title="Berebut Tulang" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Adalah "Berebut Tulang"<span style="text-align: justify;">sebuah ungkapan kalimat yang umum kita dengar di masyarakat sebagai perumpamaan bahasa dari salah satu sisi kehidupan masyarakat yang sesungguhnya. Di mana kita sering menjumpai konflik-konflik di sekitar kita, contohnya dari konflik dalam keluarga maupun di masyarakat yang lebih luas selalu akan menghasilkan korban konflik. Setelah kita sadari biasanya akar dari masalah konflik tersebut umumnya karena hal-hal kecil dan merembet ke arah yang lebih besar. Nah ketika kita sadar itu semua, selalu menyayangkan hal itu terjadi. Di sini ungkapan berebut tulang selalu akan terucap dalam perkataan atupun dalam pikiran sanubari kita, setelah mengetahui kejadian tersebut tidak membawa kebaikan kepada pihak yang berlawanan maupun lingkungan tempat terjadinya perkara.Lukisan saya di atas salah satu bahasa ungkap untuk mewujudkan imajinasi dalam menghadirkan tema pikiran tersebut dalam bahasa gambar yang bersifat simbolis dari keadaan yang sebenarnya.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam visualisasi saya menghadiran sosok kerumunan beberapa ekor anjing yang lagi bersitegang untuk memperebutkan hanya sebatang tulang yang sengaja dilemparkan sama sosok anak laki laki di atas pohon sembari menikmmati daging paha ayam. Hanya karena sepotong tulang para anjing siap bertempur dengan saingan saingannya demi harga diri, karena hal yang sangat tidak masuk akal dalam pemikiran yang masih waras.Dalam tahap Penggarapan dari lukisan <b>"</b><b style="font-style: italic;">Berebut Tulang" </b>ini sama halnyadengan lukisan pada umumnya dengan menyiapkan media kanvas, di awali dengan menyeket dengan pensil sebagai perencanaan dari bidang dan omposisi yang di inginkan, Dilanjutkan dengan penegasan dengan cat/warna untukmembentuk bagian-bagian objek, pewarnaan yang tipis lebih cendrung pemakaian teknik dusel atau kering cocok buat cat dengan sifat sifat dasar cat jenis akrilik diatas kanvas. Detail-detail garis sangat kentara mendominasi penampilan karya
Lukisan "Berebut Tulang", ini cendrung bisa dikategorikan hadir dengan gaya dekoratif, dan saya mengkatagorikan dengan karya <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_20.html" target="_blank">dua dimensional</a> dari kumpulan/ koleksi karya yang telah saya buat. </div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah dari semua uraian singkat di atas, saya mempunyai dasar kesimpulan bahwa karya seni bukan hanya sebatas hiasan tembok, rumah atau pun galeri semata, bukan pula hanya sebatas komoditas pasar tapi juga sarana belajar dan olah daya pikir dari penciptanya,untuk menghasilkan sebuah karya yang bisa menginspirasi masyarakat dalam, bentuk kesadaran, gagasan atupun nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Demikianlah sedikit uraian dari karya <b>"Berebut Tulang"</b> semoga bisa memberi panduan ataupun penjelasan. Ada pun data karya saya lampirkan sebagai berikut<br />
<br />
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid rgb(177, 193, 206); padding: 10px; t-align: left;">
<i>Judul : Berebut Tulang </i><br />
<i>Ukuran : 85cm x 85cm </i><br />
<i>Bahan : Akrilik diatas kanvas </i><br />
<i>Tahun : 2013 </i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan akhir kata saya ucapkan terimakasih atas kunjungannya, semoga bisa saja bisa bermaanfaat bagi sahabat pembaca ,selamat berkarya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-34357569719663482692019-03-29T11:20:00.000+08:002020-07-19T20:10:09.478+08:00Rusa Lurik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-YPU3b8EUCCk/XKlwRv6Nj8I/AAAAAAAAIZA/lNwQ1zSkqyY4Qhjg4rbQfZ2TzMP86nl7gCLcBGAs/s1600/rusa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="654" data-original-width="697" height="375" src="https://4.bp.blogspot.com/-YPU3b8EUCCk/XKlwRv6Nj8I/AAAAAAAAIZA/lNwQ1zSkqyY4Qhjg4rbQfZ2TzMP86nl7gCLcBGAs/s400/rusa.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br />
Karya Seni lukis ini berjudul <b><i>"Rusa Lurik"</i></b>, dari pemilihan judul karya ini berawal dari rasa ketertarikan saya pada wujud binatang rusa ini, antara lain karena rusa mempunyai sepasang tanduk yang sangat elegan dan sangat unik, juga mempunyai sifat-sifat yang dinamis, membuat saya merasa tertarik untuk melukis binatang mamalia ini ke dalam wujud yang sedikit lain dari wujud aslinya yang kita ketahui di alam. Dalam hal penggambaran wujud dari rusa ini hadir dengan sosok rusa yang berbulu lurik di badannya, pengambilan bentuk rupa tergantung dari segi bahan atau material yang nantinya ditempel pada bidang kanvas sebagai landasan karya. Kumpulan dari material diatur penataannya dengan mengobinasikannya mengacu pada wujud bagian-bagian dari bentuk tubuh binatang tersebut, dan dari data keterangan visual mengenai karya ini sebagai berikut:<br />
<br /></div>
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Judul : Rusa Lurik</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ukuran : 75cm x 75cm</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bahan : Mixed Media </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tahun : 2013</i></div>
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dalam tekniknya karya "Rusa Lurik" lebih condong menggunaan teknik kolase yakni dengan cara menempelkan elemen-elemen benda tertentu untuk membentuk wujud objek. Dan tanpa mengurangi karakteristik atau sifat dasar dari benda-benda tersebut, seperti warna dan tektur benda yang ditempel tetap hadir untuk medukung keartistikan objek yang sedang dibuat. Sebelumnya diperlukan pertimbangan matang tentang kekuatan atau keawetan dari sifat benda-benda yang akan ita tempel, biar nantinya lukisan yang kita buat tidak cepat rusak seiring lamanya waktu. Dalam merangkai elemen pendukung pastilah dibutuhkan zat perekat atau pun alat untuk menjadikan benda-benda itu kuat menempel, seperti: lem bisa juga dengan memakai baut tergantung kondisi penggunaannya. Disamping itu pula warna cat masih tetap hadir sebagai pemersatu keutuhan wujud dari suatu karya, kesatuan irama antara benda-benda tersebut sangat dibutuhkan dalam hal ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbicara tentang elemen barang bekas, bagi saya merupakan tantangan yang sangat menarik dalam berkreasi. Dimana kita harus bisa mengambil segi manfaat dari barang yang tak berguna di angkat menjadi lebih bernlai. Melihat keunikan dari barang bekas tersebut itu pula yang mendasari karya "Rusa" ini tercipta. Adapun elemen dari barang bekas yang bisa saya kumpulkan dalam karya ini seperti: bekas pecahan barang elektronik sebagai kepalanya rusa, tanduk dari bekas selang wastafel, kabel listrik menjadi rumput, bekas kanvas kopling, huruf mainan, dan sumbu kompor ikut pula melengapi karya ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari cara mengenali fisik dan dimensinya karya lukisan ini<b> </b> dikelompokan ke dalam kategori karya <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_20.html" target="_blank">dua dimensional</a>, saya menarik suatu kesimpulan bahwa karya seni lahir dari sebuah gagasan terhadap respon lingkungan/alam sekitar, khusus persoalan masalah sampah yang semakin menjadi persoalan di masyarakat dan untuk penanganannya diperlukan sebuah solusi, salah satunya yaitu upaya mendaur ulang dengan mengkondisikannya kembali dalam artian bagaimana agar kita bisa menyulap suatu nilai menjadi nilai yang baru, serta lebih bermakna. Langkah saya dalam hal ini berupaya menjadikan barang bekas tersebut menjadi bentuk sebuah karya seni lukis.<br />
<br />
Dan untuk akhir dari pembahasan alur dari tinjauan karya di atas, harapan saya semoga uraian yang saya tuliskan ini bisa menjadi jembatan, guna untuk memberikan pemahaman yang diperlukan serta panduan dalam menikmati karya saya ini, terima kasih dan selamat berkarya.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-57270185235046480532019-03-18T15:24:00.001+08:002021-11-09T20:52:16.694+08:00Suasana Menjelang Pameran<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-3dAMRiwcbTI/T4xBhxz2P8I/AAAAAAAAAH8/KYc7GtY0n9YcuCb2hwB6d0MLDWzaXX93ACPcBGAYYCw/s1600/DSC_1319.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="399" data-original-width="600" height="424" src="https://1.bp.blogspot.com/-3dAMRiwcbTI/T4xBhxz2P8I/AAAAAAAAAH8/KYc7GtY0n9YcuCb2hwB6d0MLDWzaXX93ACPcBGAYYCw/s640/DSC_1319.JPG" width="640" /></a></div>
<br /></div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-41876991603543368352019-03-11T01:02:00.005+08:002021-05-20T22:07:01.939+08:00Proses Kreativitas Dalam Seni lukis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-h2jtQyAJhi8/XmjuyGl8tAI/AAAAAAAAKL0/gqZpAtiPJfQ1tg52qGQZSvfOgmv1h4fSACLcBGAsYHQ/s1600/Proses%2BKreativitas%2BDalam%2BSeni%2Blukis.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="proses-kreativitas-dalam-seni-lukis" border="0" data-original-height="400" data-original-width="300" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-h2jtQyAJhi8/XmjuyGl8tAI/AAAAAAAAKL0/gqZpAtiPJfQ1tg52qGQZSvfOgmv1h4fSACLcBGAsYHQ/s320/Proses%2BKreativitas%2BDalam%2BSeni%2Blukis.jpg" title="Proses Kreativitas Dalam Seni lukis" width="240" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr></tbody></table><span style="text-align: justify;">Terciptanya sebuah karya seni tak lepas dari dua hal yaitu: proses </span><u style="text-align: justify;">pemikiran</u><span style="text-align: justify;"> dan proses </span><u style="text-align: justify;">teknik</u><span style="text-align: justify;">. Penyatuan sebuah ide sebagai pokok pikiran dengan daya kreasi dalam hal teknik mutlak bisa dihadirkan dalam satu kesatuan bentuk dalam hal ini karya seni lukis yang akan kita bahas dalam kesempatan ini dengan judul:<a href="https://www.wayandanu.com/2019/03/proses.html"> </a></span><span style="text-align: justify;"><a href="https://www.wayandanu.com/2019/03/proses.html">Proses Kreativitas Dalam Seni lukis</a></span></div></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><b>Proses pemikiran </b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;">Proses pemikiran yang akan dipentaskan ke dalam media adalah point penting bagi eksitensi dari kehadiran suatu karya seni lukis. Dan apalah artinya kalau karya yang kita pentaskan ke khalayak umum sebegitu garing dan miskin akan nilai-nilai yang mau di tawarkan. Apakah mau kalau karya kita dianggap ataupun dicap karya soveniran maupun hapalan?...dan bukan dari usaha yang maksimal dalam memompa sebuah nilai-nilai yang baru. yang memang selalu dicari dalam pergulatan dalam masyarkat seni rupa yang saya ketahui dan rasakan selama ini.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dalam proses yang satu ini, lebih ditekankan masalah pembendaharan ide/gagasan yang bisa didapatkan melalui sumber-sumber referensi ataupun membuka cakrawala wawasan dalam menggali sumber ide yang akan kita sematkan dalam karya seni. Contohnya gemar membaca, melihat acara pameran atupun browsing di internet. Langkah tersebut bukan untuk kita menjiplak ide orang lain, tapi untuk mencari pembanding dan mengolah nilai-nilai yang kita dapat kedalam kepribadian kita sendiri.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ada pula dengan melakukan perenungan terhadap penomena-penomana di sekitar kita, seperti mengamati lebih dekat permasalahan yang terjadi baik di masyarakat ataupun di alam lingkungan, mencoba merangkai dan merangkum dalam benak kita dengan harapan nantinya bisa mencetuskan sebuah ide /pokok pikiran yang akan kita eksekusi pada sebuah bidang media.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jadi dalam pengertian proses pemikiran ini saya rasa begitu banyaknya lahan yang bisa disusupi dalam menggali nilai-nilai sebuah ide dalam berkarya. Bukan hanya berpangku tangan hanya dengan melirik kiri dan kanan pada sumber referensi, berdasarkan motifasi dari sisi laku dipasaran yang harus dikejar dalam hal ini, Tapi semua orang punya caranya sendiri-sendiri, tergantung bagaimana kita memahami makan sebuah proses itu sendiri. ada yang bilang semuanya bisa dan bebas memilih dan memilah dan kesemuanya itu sah-sah saja.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Proses teknik</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;">
Dalam proses teknik juga tak kalah pentingnya dalam hal ini, dimana usaha dalam penciptaan karya seni lukis tanpa dibarengi akan pengetahuan, kemampuan dalam upaya usaha-usaha kreatif dalam segi teknik maka kehadiran sebuah hasil ciptaan akan terlihat sebegitu lemahnya dalam memenuhi unsur karakter dari daya tarik, yang dapat saya ibartakan sebuah pembungkus atau kemasan dari sebuah produk pemikiran yang akan disampaikannya. Apalah artinya sebuah konsep yang sebegitu cemerlang tanpa bisa membalut dan mengejawatahkannya dengan baik kedalam sebuah media, justru akan menghasilkan karya yang hanya mampu bisa bergumam sendiri dengan bantuan selembar narasi sebagi alat penterjemah akan maksudnya. Bahwa lukisan ini bercerita tentang ini ataupun itu dengan harapan pemirsanya dapat memahami maksud yang tekandung di dalamnya. </span><span style="text-align: left;">Dan bukan sebuah karya yang bisa dengan mandiri dapat berkomunikasi dengan pikiran atupun rasa dari para penikmatnya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;">Berbicara masalah yang terkait segi teknik ini yang sangat komplek dalam dunia seni rupa, tergantung pelakunya menerapkan gayanya masing-masing.Apakah lebih condong ke gaya yang itu ataupun ini. Apapun itu namanyayang terpenting mampu mengkemas dengan dengan baik dari ide yang mau dipaparkan.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><b><i>"Proses Kreativitas Dalam Seni lukis"</i></b> dalam artikel saya kali ini menekankan suatu proses keseimbangan dari faktor-faktor yang telah saya uraikan diatas dapat menjadi pedoman untuk berkreativitas dalam seni lukis. Kedua point tersebut harus bisa melengkapi satu sama lainnya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Demikinlah alur dari penjabaran dari peunulisan judul di atas, ini hanya menurut pandangan secara pribadi berdasarkan pengalaman diri saya sendiri, Maaf bila ada kekurangan yang harus di lengkapi sudilah kiranya memberi masukan, pada kolom komentar di bawah ini. Atas perhatian dan kunjungannya saya ucapkan terimakasih dan selamat berkarya.</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-65339183290110690432019-03-09T14:50:00.002+08:002019-11-02T02:22:36.269+08:00My Studio<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-G2wyJb-Bb4w/XINiBOip0OI/AAAAAAAAHio/qmT57fHSL5ERsZBLhKYeGXfCFGGHd321gCLcBGAs/s1600/studio.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="720" height="480" src="https://1.bp.blogspot.com/-G2wyJb-Bb4w/XINiBOip0OI/AAAAAAAAHio/qmT57fHSL5ERsZBLhKYeGXfCFGGHd321gCLcBGAs/s640/studio.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-54522197615830843192019-02-28T22:17:00.000+08:002020-07-19T19:59:11.877+08:00 Boy With Sunflower<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-5vsh-PR24AU/Xj7HOvhPq9I/AAAAAAAAJ_o/tzBPJy5w4yASIi6xFDDLfzynAIegYkS6ACLcBGAsYHQ/s1600/Boy%2BWith%2BSunflower.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="boy-with-sunflower" border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-5vsh-PR24AU/Xj7HOvhPq9I/AAAAAAAAJ_o/tzBPJy5w4yASIi6xFDDLfzynAIegYkS6ACLcBGAsYHQ/s1600/Boy%2BWith%2BSunflower.jpg" title="Boy With Sunflower" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Berjumpa kembali dalam tinjauan dari karya yang berjudul "Boy With Sunflower"<b> </b>dalam<b> </b>kesempatan yang baik ini saya akan memberikan diskripsi dari karya dengan ukuran mungil dengan bahan dasar papan kayu ukuran kecil sebagai media pengganti bahan kanvas yang biasa dipakai untuk landasan pada lukisan konvensional.<br />
<br />
<b>Kenapa saya memakai kayu untuk bahan karya ini?</b><br />
Pertanyaan itu harus saya ulas di sini terlebih dahulu, seperti karya-karya yang lain saya lebih senang memakai bahan-bahan yang bersifat temuan dalam arti kata bahan-bahan bekas yang saya dapatkan dari tempat entah di mana saja bisa saya temukan atau memungutnya, yang saya anggap bisa memberikan nilai baru pada karakter dari karya yang akan saya buat, juga menujang gairah dalam mengeksekusi suatu ide/pemikiran untuk mengemukakan bahasa pikiran ke dalam media seni. Berbicara mengenai keasyikan/ketertarikan dalam pemakaian barang bekas sebagai sarana kreatifitas karena bisa memberi makna lain, dan cerita mengenai sejarah/asal usul dari setiap bahan yang terpadu pada setiap lukisan dari koleksi blog Wayan Danu ini.<br />
<br />
Bahan papan kayu ini saya temukan dari memungut sampah di pantai di dekat dengan tempat tinggal, kebetulan saya tinggal di dekat pantai, untungnya bagi saya terkait dengan media-media/bahan yang alternatif gampang saya peroleh di sini he he he. Setelah saya periksa dan amati dari segi bentuk dan karakter pada benda-benda tersebut, ternyata bisa/mampu memancing sebuah ide untuk dijadikan sebuah karya. Terus saya kantongi saja untuk dibawa pulang ke rumah,yang nantinya berguna untuk membuat lukisan dengan ukuran mungil yang berbentuk <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_20.html" target="_blank">dua dimensional</a>.<br />
<br />
<b>Kenapa pula berjudul "Boy With Sunflower"?</b><br />
Waktu karya ini akan dibuat kebetulan kami sekeluarga di karuniai anak laki laki, waktu itu masih 2 bulan sejak kelahirannya, tanpa jauh-jauh saya dapatkan ide sebagai motif lukisan yaitu bocah laki- laki yang seperti di gambar, idenya adalah sebuah gambaran/imajinasi dari anak saya yang akan tumbuh besar nanti mempunyai kehidupan yang lebih baik dari pada orang tuanya sendiri. Dilukiskan lagi berdiri dengan tingkah nakalnya di samping tanaman bunga matahari yang banyak tumbuh di halaman rumah kami. Lukisan ini ibarat <b>"doa/harapan" </b>yang terlukiskan untuk si buah hati kami tercinta. Sebuah karya sengaja dibuat sebagai catatan ataupun pengingat akan waktu dari kelahiran anak laki-laki dalam bentuk lukisan mungil dari papan kayu bekas, serta menyelipkan judul "Boy With Sunflower'', kata dari judul ini sengaja dipinjam dari bahasa inggris yang artinya "anak laki-laki dengan bunga Matahari". Tujuan dari penggunaan bahasa asing ini dikarenakan agar terasa pleksibel dalam pengucapannya.<br />
<br />
<b>Baca juga: </b><br />
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
Karya lukisan sebagai cindramata buat <a href="https://wdanu.blogspot.com/2019/05/bunga-mungil-di-dalam-ompreng.html" target="_blank">putri sulung kami</a>.</div>
<b><br /></b>
<b>Seperti apa proses pembuatannya?</b><br />
Dalam proses karya ini, setelah membersihkan papan kayu terus mengkobinasikan papan dengan potongan kayu berbentuk kotak dengan cara di lem dan dipasak dengan paku dari kayu dengan cara pengeboran lalu di masukin paku kayu biar tidak gampang terlepas dikemudian hari. Menatah pinggiran dengan pahat untuk membuat motif-motif layaknya sebuah pigura, dilanjutan dengan menggambar adegan bocah laki-laki, saya memakai jenis cat Akrilik untuk pewarnaan karya ini, karakter dari warnanya yang agak kusam dan redup menonjolkan kesan aroma klasik yang bernuansa retro. dan catatan karya sebagai berikut.<br />
<br />
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid #b1c1ce; padding: 10px; t-align: left;">
<i>Judul : </i><i>Boy With Sunflower</i><br />
<i>Ukuran : 23cm x 19cm</i><br />
<i>Bahan : Mixed Media</i><br />
<i>Tahun :2015</i></div>
.<br />
Akhir dari semua uraian di atas, Karya seni bukanlah lahir secara kebetulan begitu saja, melainkan dari beberapa renungan dan pertimbangan-pertimbangan pengalaman batin yang ditranspormasikan kedalam wujud/bentuk penciptaan. dan semoga bisa bermanfaat, dalam menyimak lebih dalam arti dari kehadiran karya di atas<b>, </b>tentulah banyak membutuhkan kritik juga saran yang membangun bagi saya, untuk itu bisa dituliskan pada kolom kementar di bawah, terima kasih dan selamat berkarya.<br />
<br /></div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-63148184208567599102019-02-27T10:57:00.002+08:002020-08-23T22:18:01.867+08:00Pejantan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-KAUEbet8nc0/Xc-RH0zD9_I/AAAAAAAAJtI/FLmLqZMgw0Qxbfbb0YhrC15QhMH9hHCkQCLcBGAsYHQ/s1600/Pejantan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="pejantan" border="0" data-original-height="600" data-original-width="441" src="https://1.bp.blogspot.com/-KAUEbet8nc0/Xc-RH0zD9_I/AAAAAAAAJtI/FLmLqZMgw0Qxbfbb0YhrC15QhMH9hHCkQCLcBGAsYHQ/s1600/Pejantan.jpg" title="Pejantan" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan judul <b><i>"Pejantan" k</i></b>arya ini hadir dari sebuah perwujudan dari sosok rusa jantan menurut versi imajinasi saya sendiri, dalam mengungkapkan gagasan ini terlihat bagaimana saya memunculkan alur dari perubahan dari bentuk/wujud bagian-bagian tubuh sang pejantan ini, Sosok rusa hayalan dari perubahan bentuk yang terkesan mengagungkan sifat-sifat macho atau kita bisa sebut istilah kelaki-lakian, yang menginterprestasikan dari sifat-sifat kejantanan dalam hal ini. Bentuk bagian tubuh rusa terlhat simbul-simbul kegagahan sosok penakluk dan kekuatan dari perwujudan mahkluk dari dunia mistis. Gagasan itulah yang saya munculkan sebagai pokok pemikiran dalam melandasi terciptanya lukisan ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<b>Apa kategori karya jenis ini?</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum yang kita ketahui karya ini termasuk kategori <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_73.html" target="_blank">tiga dimensional</a> seperti halnya karya seni patung, yang membedakan dalam karya ini unsur seni lukisnya masih tetap hadir memberi sentuhan kuat di setiap bagian karya. Terkadang sangat ambigu bagi kita untuk memasukan karya jenis seperti ini dalam katagori yang tepat. Dalam hal ini saya sendiri lebih memilih karya ini tegolong karya jenis instalasi.<br />
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-etOIAYAtIFQ/X0J4s0MxnYI/AAAAAAAALOc/AAx2KT4afOsh2dqSXZP9-64B2Wre2scDgCLcBGAsYHQ/s1600/rusa%2Bdari%2Bsamping.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="rusa-dari-samping" border="0" data-original-height="397" data-original-width="298" src="https://1.bp.blogspot.com/-etOIAYAtIFQ/X0J4s0MxnYI/AAAAAAAALOc/AAx2KT4afOsh2dqSXZP9-64B2Wre2scDgCLcBGAsYHQ/s1600/rusa%2Bdari%2Bsamping.jpg" title="Pejantan" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar : pejantan tampak samping</td></tr>
</tbody></table>
<b style="text-align: justify;">Kenapa bisa begitu?</b><br />
<div style="text-align: justify;">
Begini..., karya<b> </b>"pejantan"<b> </b>ini saya buat adalah sebuah karya yang bisa kita bongkar pasang, karena karya ini termasuk punya ukuran yang cukup besar, saya harus memikirkan trik atau cara agar karya ini gampang dalam pengepakan jika akan dikirim lewat jasa ekspedisi pengiriman. Bagian dari pernak-pernik dengan mudah dimasukan ke dalam peti,sehingga kita bisa mengakali kesulitan dalam pengepakannya. Dan dalam merangkai karya ini kembali, juga dibutuhkan semacam gambar keterangan untuk panduan, biar orang lain nanti juga bisa dan mengerti merakit setiap bagian elemen-elemennya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagaimana dari segi teknik?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau kita berbicara tentang hal teknik , yang terlebih dahulu kita harus mempertimbangkan dari setiap aspek dari suatu karya yang akan kita buat antara lain; bahannya dari unsur apa saja? sehingga langkah berikutnya akan lebih sistematis dalam mengaplikasikannya. Seperti contoh bahan dari kayu bagaimana caranya untuk mengkombinasikan dengan bahan dari unsur besi atau pun logam lainnya dalam hal ini, untuk menghadirkan sebuah karya dalam kesatuan yang utuh karena didukung dari unsur-unsur yang mempunya nilai karateristik yang berbeda, tanpa mengurangi karakter bawaan benda-benda tersebut. Bahan-bahan yang telah kumpulkan kita reka-reka dalam membuat konstruksi dasar karya, agar nantinya karya ini bisa kokoh karena sudah direncanakan dengan matang. Dari unsur yang bisa kita lihat pada bagian gambar di bawah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-iCVdeMISAV8/XL6kff4nKtI/AAAAAAAAIh0/hk2vDhgBolk5pHfjD0cRNL6uqKBVFoRJACEwYBhgL/s1600/proses.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><img alt="proses" border="0" data-original-height="375" data-original-width="500" height="240" src="https://4.bp.blogspot.com/-iCVdeMISAV8/XL6kff4nKtI/AAAAAAAAIh0/hk2vDhgBolk5pHfjD0cRNL6uqKBVFoRJACEwYBhgL/s320/proses.jpg" title="Pejantan" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar: proses penciptaan</td></tr>
</tbody></table>
Di sini tampak elemen dari tangki sepeda motor sebagai kepala rusa, dengan penambahan unsur bentuk berupa mata, tanduk dari kayu yang bisa dilepas ataupun dipasang kembali. Rambut-rambut yang membentuk leher terbuat dari sumbu kompor minyak dengan tulang kawat stainlass agar bisa kita bentuk. Lidah api pada mulut rusa secara khusus saya buat, yang nantinya bisa untuk dicopot dan dipasang kembali. selain itu ada ada sepasanng kaca spion vespa sebagai kupingnya rusa, bekas roda kereta dorong bayi saya tempatkan sebagai kaki dan semuanya bisa di bongkar pasang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-2FcEm7sUQCk/XcEK1C2BCyI/AAAAAAAAJqc/xs0k4EVSqjMoTS-43LPt-JXXe_3tk0ucQCLcBGAsYHQ/s1600/bagian-bagian%2Brusa.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="bagian-bagian-rusa" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-2FcEm7sUQCk/XcEK1C2BCyI/AAAAAAAAJqc/xs0k4EVSqjMoTS-43LPt-JXXe_3tk0ucQCLcBGAsYHQ/s320/bagian-bagian%2Brusa.jpg" title="Pejantan" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar:bagian-bagian tubuh Pejantan</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-wVVlJbtcB94/XcELnclvKWI/AAAAAAAAJqk/GMT0yjnxZe4Os3KPYoUVTfhfKEmkM0-qgCLcBGAsYHQ/s1600/tanduk%2Brusa.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="tanduk-rusa" border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-wVVlJbtcB94/XcELnclvKWI/AAAAAAAAJqk/GMT0yjnxZe4Os3KPYoUVTfhfKEmkM0-qgCLcBGAsYHQ/s320/tanduk%2Brusa.jpg" title="Pejantan" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar: bagian tanduk pejantan</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Pewarnaan hanya pada bahan dari kayu saja, terlebih dahulu dicat pakai cat dasar terus diblok dengan warna hijau muda dan diteruskan dengan teknik pointilis yaitu membuat titik-titik warna pada sekujur kayu yang telah diblok tadi, untuk lebih memberikan sifat gelap terang sapuan kuas kering sangat berperan. Dalam pembuatan tanduk rusa juga demikian, tanduk terbuat dari kayu, mempunyai cabang-cabang yang saya bikin dari kuas bekas yang sudah rusak. Persendian dari paha, betis dan kuku kaki dibuatkan engsel dari kayu biar kaki tersebut bisa di tekuk-tekuk sesuai kebutuhan. Sehingga karya ini terlihat seperti ala sebuah robot. Adapun catatan data karya "Pejantan" sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid rgb(177, 193, 206); padding: 10px; t-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Judul : Pejantan</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ukuran :160cm x 115cm x 227cm</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bahan : Mixed Media </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tahun : 2011</i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah berpanjang lebar saya memberikan tinjauan dari karya yang satu ini, adalah suatu usaha dari pengembaraan naluri yang panjang, dengan berkarya dan berpikir secara paralel justru akan memunginkan sebuah ide atau pemikiran baru akan membarengi kita dalam usaha kita dalam berkreativitas. Dan semoga tuntunan dari uraian saya di atas bisa mendekatkan maksud dari yang terkandung dalam karya lukisan yang satu ini, atas kunjungannya saya ucapkan terima kasih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-90736562051355358812019-02-24T14:16:00.000+08:002019-11-02T02:23:02.628+08:00Ada Di Suatu Tempat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-0byZ6AwCC-4/XHI2YgPk9AI/AAAAAAAAHVw/H4UfvCf3gMI3jZHQibCWPM9pIvX7bzZ1ACLcBGAs/s1600/1461974028972.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="320" height="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-0byZ6AwCC-4/XHI2YgPk9AI/AAAAAAAAHVw/H4UfvCf3gMI3jZHQibCWPM9pIvX7bzZ1ACLcBGAs/s640/1461974028972.jpg" width="480" /></a></div>
<br /></div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-64327001398353116382019-02-21T01:46:00.000+08:002020-03-27T19:43:12.844+08:00Bara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-t_wkBRbryCE/Xn3msKwbzaI/AAAAAAAAKU0/-OnSL05No9M7Jcu9IPnU4vkCEfISnHQ5QCLcBGAsYHQ/s1600/Bara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="bara" border="0" data-original-height="389" data-original-width="400" height="388" src="https://1.bp.blogspot.com/-t_wkBRbryCE/Xn3msKwbzaI/AAAAAAAAKU0/-OnSL05No9M7Jcu9IPnU4vkCEfISnHQ5QCLcBGAsYHQ/s400/Bara.jpg" title="Bara" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-56915447931377382272019-02-16T13:37:00.000+08:002020-03-26T21:58:14.731+08:00Kapal Terbang Warna Hijau<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-3mh1q9wobsE/Xny0jOzZgdI/AAAAAAAAKR4/FxY2duCTcIQaligSvjXk8S0gc0xUclALQCLcBGAsYHQ/s1600/Kapal%2BTerbang%2BWarna%2BHijau.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="kapal-terbang-warna-hijau" border="0" data-original-height="362" data-original-width="640" height="226" src="https://1.bp.blogspot.com/-3mh1q9wobsE/Xny0jOzZgdI/AAAAAAAAKR4/FxY2duCTcIQaligSvjXk8S0gc0xUclALQCLcBGAsYHQ/s400/Kapal%2BTerbang%2BWarna%2BHijau.jpg" title="Kapal Terbang Warna Hijau" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8008541352980540464.post-90730419850258852952019-02-14T15:09:00.005+08:002021-05-22T02:31:44.918+08:00Go To The Battlefield <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-HaeZnDdSuPo/Xc-5cXU_YzI/AAAAAAAAJtU/9cQuT6JAVY8hjB3hazsUeQSxs5Ke6aUigCLcBGAsYHQ/s1600/Go%2BTo%2BThe%2BBattlefield.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="go-to-the-battlefield" border="0" data-original-height="299" data-original-width="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-HaeZnDdSuPo/Xc-5cXU_YzI/AAAAAAAAJtU/9cQuT6JAVY8hjB3hazsUeQSxs5Ke6aUigCLcBGAsYHQ/s1600/Go%2BTo%2BThe%2BBattlefield.jpg" title="Go To The Battlefield" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Berjumpa lagi di sini di blog <span style="text-align: left;">Wayan Danu</span><b style="text-align: left;"> </b><span style="text-align: left;">dalam membahas proses kreativitas seni lukis pada setiap karya yang menjadi penghuni blog ini. Kali tiba pada giliran karya dengan tampilan kedaraan tempur yaitu sebuah truk militer. Dimana karya jenis ini saya kelompokan pada kategori <a href="https://wdanu.blogspot.com/p/blog-page_73.html" target="_blank">tiga dimensional</a>, tersematlah sebuah judul dengan bahasa inggris yaitu, </span><span style="text-align: left;">"Go To The Battlefield"</span><b style="text-align: left;"> </b><span style="text-align: left;">adalah sebuah karya mirip dengan sebuah replika dari kendaran angkut untuk militer dengan menarik senjata meriam yang akan menuju ke medan pertempuran.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Yang melatar belakangi ide atas karya ini adalah ketertarikan dan kekaguman saya mengamati lewat foto juga dalam video tentang berita alutsista dari dunia milter yang sering saya baca dari beberapa situs-situs yang senang saya ikuti lewat internet. mungkin secara tak langsung ide dari karya ini mencuat muncul tatkala sedang mengamati papan kayu ukuran kecil tergeletak diantara onggokan kayu bakar di samping dapur. Maka ide tersebut langsung saja mmenjalani eksekusinya mungpung sedang segar-segarnya he he he.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Karya Jenis apa ini?</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pertanyaan pasti muncul tata kala berhadapan langsung dengan karya yang mirip mainan dengan roda-roda yang bisa kita putar layaknya mainan. kalau kita memandang dari pakem-pakem seni rupa tentunya bentuk karya ini bisa membingungkan kita, terutama pada jenis pada sisi mana dia berada dalam pembagian pada seni rupa sebagai induknya. Terus terang saya sendiripun masih ambigu dalam menempatkannya dalam hal ini. Karena keterbatasan saya pada teori seni lagi pula bukan pada wilayah saya untuk itu, kebetulan seni lukis sebagai dasar pijakan yang merupakan profesional yang saya geluti, maka karya di atas<b style="text-align: left;"> </b><span style="text-align: left;">adalah karya seni lukis, dengan data-data tertuang di bawah ini sebagai berikut.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div style="background-color: #f3f3f3; border-left: 3px solid rgb(177, 193, 206); padding: 10px; t-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Judul : Go To The Battlefield </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ukuran : 88cm x 24cm </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bahan : Mixed Media </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tahun : 2015</i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Apa saja bahan dari karya ini?</b><br />
Mengenai bahan yang menjadi dasar terciptanya karya berupa, Papan kayu sebagi dasar karya, bekas suku cadang kendaran, engsel pintu dan bahan lainnya untuk membentuk setiap detail-detail dari bagian karya yang satu ini.<br />
<br />
<b>Terus bagaimana prosesnya?</b><br />
Papan kayu yang didapat kita potong menyerupai badan kendaraan truck militer, di bentuk bagian-bagian yang ada pada kendaraan truck,seperti badan dan kepala depannya, sasis dan roda-rodanya. Pada bagian senjata meriam dibuat denga engsel pintu gudang dengan dikombinasikan dengan beberapa elemen dari bagian bekas kendaran yang terbuat dari besi, kita sususun hingga menyerupai senjata meriam yang memlliki roda yang nantinya dirangkai atau sambungkan dengan dengan badan truck, hingga terlihat seperti ditarik atau digandeng sama truck militer, seperti yang dapat lihat pada penampilan karya lukisan<b> </b>"<a href="https://wdanu.blogspot.com/2019/02/go-to-battlefield.html">GoTo The Battlefield</a>"<b> </b>di atas. Dan dibawah ini saya mencoba menghadirkan tampilan karya ini saat dalam proses, mari kita lihat dan amati lebih dekat bersama sama.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-mVWciSLBdT0/X0JyiQ9NVAI/AAAAAAAALOE/9COaPzlKO50w3iNvR-0MIRAsk5I3obwjwCLcBGAsYHQ/s1600/proses%2Bdalam%2Bpenciptaan%2Bkarya.1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="proses-dalam-penciptaan-karya.-1" border="0" data-original-height="230" data-original-width="440" height="167" src="https://1.bp.blogspot.com/-mVWciSLBdT0/X0JyiQ9NVAI/AAAAAAAALOE/9COaPzlKO50w3iNvR-0MIRAsk5I3obwjwCLcBGAsYHQ/s320/proses%2Bdalam%2Bpenciptaan%2Bkarya.1.jpg" title="Go To The Battlefield" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Gambar1: proses dalam penciptaan bagian truk.</span></td></tr>
</tbody></table>
Pada gambar di atas terlihat semua bagian pada truck sudah ada, tinggal merakit bagian roda-roda yang secara khusus dikerjakan secara terpisah. Bagaimana apakah sobat bisa mengidentifikasi bahan-bahan pada gambar ini? Setelah natinya drasa sudah klop baru meningkat pada teknik pengecatan secara keseluruhan, diawali dengan cat dasar untuk dasar cat utamanya nanti. maka tahap berikutnya kita tnggal memberi cat pada bagian-bagian tertentu sesuai dengan gambaran pada truk militer yang sesungguhnya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-OP9muZ47nAE/X0Jz_3n3cLI/AAAAAAAALOQ/W8Ht_tFol-42LwQ2hzYuIcj1-RDjFFI4wCLcBGAsYHQ/s1600/proses%2Bdalam%2Bpenciptaan%2Bkarya.2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="proses-dalam-penciptaan-karya.-2" border="0" data-original-height="265" data-original-width="320" height="265" src="https://1.bp.blogspot.com/-OP9muZ47nAE/X0Jz_3n3cLI/AAAAAAAALOQ/W8Ht_tFol-42LwQ2hzYuIcj1-RDjFFI4wCLcBGAsYHQ/s320/proses%2Bdalam%2Bpenciptaan%2Bkarya.2.jpg" title="Go To The Battlefield" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Gambar:2 proses pembuatan roda-roda truk</span></td></tr>
</tbody></table>
Nah gambar yang di atas ini tentang bagaimana tahap proses pembuatannya, terbuat dari kayu dihaluskan menyerupai bentuk bundaran layaknya bentuk ban.Tahap selanjutnya kita akan memberi tekstur pada bagian-bagiannya, dilanjut dengan pengecatan dasar sebelum tahap pewarnaan pada akhir pengerjaannya. Dan setelah semua bagian-bagiannya sudah selesai baru kita memasuki tahap perakitan dan penyesuaian detail demi detailnya, setelah semua elemen pendukung sudah disatukan, maka hasil dari tahap akhir bisa kita lihat pada pada karya "Go To The Battlefield" ini.<br />
<blockquote class="tr_bq">
Ide tanpa ditopang skill yang memadai ibarat mimpi yang tak pernah jadi kenyataan, Skill tanpa didukung daya pemikiran laksana buta tanpa tahu arah untuk digapai</blockquote>
<div>
Sangat jelas di sini, kelahiran dari sebuah karya terkadang tidak serta merta hanya cukup berdasarkan ide/gagasan saja, tapi harus pula di imbangi dengan kesabaran ataupun ketekunan dalam mengeksekusi sebuah pemikiran dalam wujud karya seni.</div>
Setelah berpanjang lebar saya uraikan tentang penciptan karya di atas,maka saya akhiri tulisan ini sekiranya bisa bisa membantu, walupun banyak terdapat kekurangan dalam hal ini. Sampai jumpa dan terima kasih.... selamat berkarya<br />
<br /></div>
</div>
Wayan Danuhttp://www.blogger.com/profile/16973934191219658694noreply@blogger.com0